Home Lingkungan ESDM: Pemanfaatan EBT Baru 0,3% dari Total Potensi yang Ada

ESDM: Pemanfaatan EBT Baru 0,3% dari Total Potensi yang Ada

Jakarta, Gatra.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, kontribusi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer masih sekitar 11,37%. Jumlah ini lebih kecil dibanding kontribusi energi fosil seperti batubara 38%, minyak bumi 32%, dan gas bumi 19%.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan bahwa Indonesia memiliki sejumlah potensi EBT yang melimpah, tersebar, dan bervariasi. Namun, potensi EBT yang besar masih belum termanfaatkan dengan optimal.

Dadan mencontohkan, energi surya baru dimanfaatkan sekitar 194 megawatt (MW). Padahal, potensi energi surya di Indonesia mencapai 3.295 gigawatt (GW). Kemudian, potensi energi bayu diperkirakan sebesar 155 GW, tetapi baru dimanfaatkan 154 MW.

Sementara itu, potensi energi hidro tercatat sebanyak 95 GW dan realisasi pemanfaatan baru sejumlah 6.432 MW. Sedangkan, pemanfaatan bioenergi masih sekitar 1.923 MW dari total potensi yang dimiliki sebesar 57 GW.

“Kalau energi panas bumi, Indonesia punya potensi hingga 24 GW dan baru dimanfaatkan sekitar 2.186 MW. Adapun energi arus laut yang memiliki potensi 60 GW belum dimanfaatkan sama sekali,” jelas Dadan dalam diskusi daring, Kamis (23/12).

Menurut Dadan, potensi-potensi tersebut perlu dimanfaatkan dengan baik guna mendukung komitmen transisi energi menuju net zero emission (emisi nol bersih). Hingga kini, realisasi pemanfaatan energi hijau baru sekitar 0,3% dari total potensi yang dimiliki EBT.

Dadan menambahkan, pemerintah menargetkan kontribusi EBT dalam bauran energi primer dapat meningkat jadi 23% di tahun 2025. Guna mewujudkannya, pemerintah melakukan percepatan pengembangan PLT EBT, substitusi energi primer, konversi energi primer fosil, serta pemanfaatan EBT non-listrik atau non bahan bakar nabati.

343