Jakarta, Gatra.com - Lembaga survei Politika Research & Consulting (PRC) yang bekerja sama dengan Parameter Politik Indonesia (PRI) baru saja merilis survei politik Indonesia terbaru pada Senin, (27/12/2021).

Salah satu temuan survei tersebut menunjukkan peta koalisi partai politik dan kandidat calon presiden (Capres) terkuat yang berpotensi diusung oleh koalisi-koalisi tersebut.

Survei tersebut mencatat, apabila hari ini dilaksanakan pemilihan anggota legislatif (DPR RI), parpol dengan urutan sembilan besar secara berurutan adalah PDIP 19,2%, Gerindra 13,3%, Golkar 7,6%, PKB 6%, Demokrat 5,7%, PKS 5,3%, PPP3,3%, NasDem 3,1%, dan PAN 2%.

Dari sejumlah partai terkuat tersebut, PRC dan PRI membuat empat simulasi koalisi partai politik dengan kemungkinan capres yang diusungnya. Pada empat simluasi koalisi partai politik ditemukan kecenderungan sebagai berikut.

“Apabila terbentuk koalisi PDIP, Gerindra, PPP, dan PAN, kandidat capres yang paling layak diusung adalah Prabowo Subianto 30,4%,” kata Direktur Eksekutif PRI, Adi Prayitno, dalam konferensi persnya.

Sementara itu, apabila terbentuk koalisi Golkar, NasDem, PKB, PKS, dan Demokrat, maka kandidat capres yang disebut paling layak diusung adalah Anies Baswedan dengan angka elektablitas 34,3%.

Kemudian, ppabila terbentuk koalisi PDIP, Golkar, PKB, dan PPP, maka kandidat capres yang disebut paling layak diusung adalah Ganjar Pranowo dengan angka elektabilitas 31,8%.

Lalu, apabila terbentuk koalisi Gerindra, NasDem, PAN, PKS, dan Demokrat, maka kandidat capres yang disebut paling layak diusung adalah Prabowo Subianto dengan angka elektabilitas 31,8%.

“Kalau melihat peta koalisi pencapresan masih sangat didominasi oleh kepala daerah dan juga elit-elit partai politik,” kata Adi.

“Tantangan terbesar yang dimiliki oleh kepala daerah itu ketika mereka sudah tidak lagi menjaid kepala daerah di 2022 dan 2023,” jelas Adi.