Home Gaya Hidup PKS Buka Sekolah Tani Ternak Nelayan di Karanganyar

PKS Buka Sekolah Tani Ternak Nelayan di Karanganyar

Karanganyar, Gatra.com – Harapan menciptakan generasi muda petani peternak dan nelayan milenial, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka sekolah bagi mereka. Sekolah non formal tersebut dibuka perdana di Kabupaten Karanganyar.

Presiden PKS Akhmad Saikhu menyebut bidang pertanian hanya digeluti 2,7 juta pemuda pemudi Indonesia. Sedangkan 33 juta petani lainnya berusia 50 tahun ke atas alias usia lanjut.

“Apabila tidak direvitalisasi, siapa yang mau bertani beternak dan nelayan? Padahal kebutuhan pangan terus meningkat. Sekolah ini mengantisipasi loss generation petani peternak nelayan di Indonesia,” kata pria yang menjabat Anggota DPR RI dari Fraksi PKS dalam sambutannya di pembukaan sekolah petani peternak nelayan di Dusun Tagung Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Karanganyar, Jateng, Selasa (28/12).

Ia menyemangati para generasi muda agar membangun Indonesia melalui pertanian. Saikhu menyebut bisnis di tiga bidang itu potensial memakmurkan saat ini. Usaha bercocok tanam juga harus didukung regulasi pemerintah.

“Jatuh bangun petani sendiri. Pemerintah juga harus hadir dengan proteksi. Misalnya membeli seluruh hasil buminya. Agar harga komoditas sembako stabil,” jelasnya.

Dikatakan, Kabupaten Karanganyar dianggap paling siap membuka sekolah tersebut. Terutama didukung infrastruktur, sarana dan SDM.

Ketua Bidang Tani dan Nelayan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Riyono mengatakan sekolah petani peternak dan nelayan menggandeng mentor dari PKS maupun praktisi. Selama mengenyam pendidikan, peserta didik tidak dipungut biaya. Materi disampaikan secara tatap muka maupun virtual. Adapun materi diantaranya memproduksi pupuk organik, beternak domba dan udang.

“Sekali tiap dua pekan adakan sesi sekolah online dan offline. Sekelas tatap muka 20 orang dulu. Lainnya mengikuti offline. Kita ingin hasilkan produk yang bisa bersaing di pasar internasional bukan sekadar konsumsi dalam negeri,” katanya.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan para petani milenial dihadapkan pada persoalan mengolah lahan secara efektif dan efisien. Alat dan mesin pertanian merupakan sarana urgen. Problem lain pada pengondisian pasar penjualan produk pertanian. Sebab, kebanyakan petani masih tergantung pada tengkulak. Di sisi lain, pertanian di Kabupaten Karanganyar masih membuka peluang bagi para milenial.

“Lahan pertanian lestari masih 24 ribu hektare. Kita jaga dari alih fungsinya. Surplus beras 6 ribu ton per tahun,” katanya.

1134