Home Regional Dramatis! Mesin Kapal Meledak, Terkatung Sebulan di Laut, 120 Pengungsi Rohingya Diselamatkan

Dramatis! Mesin Kapal Meledak, Terkatung Sebulan di Laut, 120 Pengungsi Rohingya Diselamatkan

Lhokseumawe, Gatra.com- Sebuah kapal bocor yang berisi lebih dari 100 pengungsi Rohingya ditarik ke darat di Lhokseumawe, Aceh, Indonesia pada Jumat, 31/12, beberapa hari setelah pemerintah membatalkan keputusan sebelumnya untuk menolak kapal yang terdampar itu. New York Times, 30/12.

Sikap berbalik ini merupakan contoh langka dari kabar baik bagi sebagian besar etnis minoritas tanpa kewarganegaraan yang anggotanya telah melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar dan kemiskinan di Bangladesh selama bertahun-tahun. Ratusan orang Rohingya lainnya telah tewas saat mencoba melakukan perjalanan serupa.

Nelayan melihat kapal pada Minggu di lepas pantai Provinsi Aceh, ujung barat laut pulau Sumatera. Kelompok hak asasi kemudian mengatakan bahwa 120 orang terdampar di sana, kebanyakan wanita dan anak-anak, dan mereka telah berada di laut selama sekitar satu bulan.

“Mesin mereka meledak, perahu bocor, angin kencang dan ombak besar,” kata Badruddin Yunus, seorang nelayan dan tokoh masyarakat setempat, melalui telepon saat perahu sedang ditarik untuk mendarat pada Kamis malam. “Masalah lainnya adalah ada begitu banyak anak di dalamnya.”

Para pejabat di Aceh telah mengatakan pada Selasa bahwa mereka akan membantu memperbaiki kapal dan menyediakan makanan dan obat-obatan untuk penumpangnya, tetapi itu tidak akan diizinkan ke darat. “Rohingya bukan warga negara Indonesia, kami tidak bisa membawa mereka begitu saja sebagai pengungsi,” kata Dian Suryansyah, seorang pejabat angkatan laut, kepada kantor berita Reuters. “Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah.”

Kelompok hak asasi manusia mendesak pemerintah untuk menghormati konvensi pengungsi internasional dan peraturan domestik yang mengharuskan pemerintah menyelamatkan pengungsi yang kapalnya terancam tenggelam di perairan Indonesia. Badan pengungsi PBB mengatakan telah meminta Indonesia untuk mengizinkan kapal itu segera berlabuh.

Pada Rabu, pejabat dari pemerintah pusat mengatakan kapal itu akan diizinkan untuk berlabuh. Para pengungsi turun sekitar pukul 12:30 pada hari Jumat, setelah nelayan dan perwira Angkatan Laut menarik perahu mereka selama berjam-jam melalui cuaca buruk dan ombak yang kuat.

Armed Wijaya, kepala satuan tugas pengungsi pemerintah, mengatakan melalui telepon bahwa perubahan kebijakan telah dilakukan “atas nama kemanusiaan.” “Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami oleh para pengungsi di atas kapal,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka telah berusaha mencapai Malaysia ketika kapal mereka mogok.

341