Home Pendidikan Kelamaan Belajar Daring, Separoh Siswa di SD Ini Tak Bisa Baca Tulis

Kelamaan Belajar Daring, Separoh Siswa di SD Ini Tak Bisa Baca Tulis

Kendal, Gatra.com - Akibat kelamaan belajar menggunakan jaringan online (Daring) siswa-siswi sekolah dasar (SD) Negeri 1 Ngilir Kecamatan Kendal Kabupaten Kendal Jawa Tengah, yang masih duduk di bangku kelas 1 dan 2 separohnya belum bisa membaca dan menulis.

"Kondisi seperti ini terjadi pada siswa siswi kami karena mereka terlalu lama belajar dari rumah," terang Kepala SD Negeri 1 Ngilir Surahmawati saat mendampingi anak-anak asuhnya mengikuti vaksinasi di sekolah, Rabu (5/1).

Ia menuturkan, selama anak asuhnya belajar dari rumah, model pembelajaran yang diberikan menjadi kurang efektif. Saat guru memberikan materi pelajaran dan menerangkannya melalui ponsel, saat belajar daring, siswa belum bisa memahami dan tidak sepenuhnya bisa menyerap pelajaran yang diajarkan.

"Posisi guru menerangkan lewat daring dibandingkan dengan secara langsung pasti hasilnya lain. Dan di sini anak-anak menjadi lebih memilih untuk bisa sekolah secara langsung," ungkapnya.

Vaksinasi anak yang digelar di SD Negeri 1 Ngilir ditinjau langsung Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) Abraham Wirotomo dan Plt Kepala Dinkes Kendal Parno.

Abraham mengaku kedatangannya ke Kendal untuk memantau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak, dan memastikan kegiatan belajar mengajar dapat segera dilakukan secara langsung. 

Ia juga mengaku sangat prihatin melihat kondisi generasi penerus bangsa menjadi korban dari pandemi covid-19. 
"Pemerintah sangat berkeinginan agar anak-anak itu bisa bersekolah lagi. Pemerintah terus mendorong agar progam vaksinasi anak dipercepat," ujar Abraham.

Percepatan progam vaksinasi anak, lanjutnya, juga supaya masyarakat tahu bahwa kenapa pemerintah bersusah payah mempercepat progam vaksinasi, yang salah satu maksud dan tujuannya adalah agar anak-anak bisa kembali bersekolah.

Hal ini dilakukan demi masa depan generasi penerus bangsa agar ke depan menjadi generasi yang cerdas. 

"Jangan sampai karena kelamaan belajar daring malah anak-anak didik malah menjadi anak yang hoby ngegame dan tik tokan," bebernya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Kendal, Parno mengatakan, target vaksinasi yang dilakukan Dinkes bagi anak usia 6-11 tahun sampai saat ini sudah mencapai 83%. Dikatakan, capaian vaksinasi dalam setiap harinya terus bertambah seiring digencarkannya progam vaksinasi anak.

"Dikes terus melakukan koordinasi dengan pihak SD, TK, Madrasah ibtidaiyah dan pesantren-pesantren untuk melakukan vaksinasi. Kami juga berkoordinasi dengan TNI-POLRI, karena progam vaksinasi anak ini ditargetkan selesai tanggal 15 Januari mendatang dengan menyasar 95 ribu anak," paparnya.

1067