Home Kalimantan Warga Khawatirkan Jembatan Gantung Bromo Runtuh

Warga Khawatirkan Jembatan Gantung Bromo Runtuh

Banjarmasin, Gatra.com - Warga yang tinggal di Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan merasa terancam ketika melintasi jembatan gantung Bromo. 

Pasalnya, mur pengunci baut jembatan tersebut mulai berkurang dan dilaporkan hilang. Padahal jembatan gantung yang terbentang di atas Sungai Martapura itu baru berumur satu tahun sejak diresmikan Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina pada bulan Desember 2020 lalu.

Jembatan Bromo ini banyak dikunjungi orang karena memang diperuntukkan sebagai tempat wisata baru di Kota Banjarmasin. Konstruksinya sengaja diracang melingkar tinggi seperti jembatan layang.

Ramli, salahsatu warga Kelurahan Mantuil, mengungkapkan, mur dan baut di jembatang perlahan-lahan mulai hilang terpasang.

"Kami terkejut banyak mur yang hilang. Warga di sini khawatir kalau melintasi jembatan karena takut runtuh," ujarnya, kepada Gatra.com, Senin (10/1).

Ramli menyebut, jembatan tersebut merupakan akes penyeberangan yang sangat padat dilalui roda dua maupun pejalan kaki.

"Sebelum jembatan dibangun, kami menyeberang melalui sungai dengan naik kelotok," ujarnya.

Kepala Bidang Jembatan Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Thomas Sigit Mugianto mengungkapkan, pihaknya ketika menerima informasi dari media sosial soal banyak mur jembatan hilang, langsung mendatangi lokasi.
"Setelah kita hitung, mur baut pengunci baut jembatan yang hilang sebanyak 80 buah," ujarnya.

Sigit mengaku belum mengetahui kenapa mur itu hilang. Apakah karena dicuri untuk dijual atau ada sebab lain, atau apakah ada unsur sabotase.

"Kita masih mendalami, apa tujuannya mengambil mur jembatan," ucapnya.

Sigit meminta warga untuk tenang dan tidak khawatir melintasi jembatan, karena dari hasil pengecekan di lapangan, jembatan masih sangat aman untuk dilalui.

"Kita pastikan jembatan tetap kuat karena mur yang hilang berfungsi sebagai pengaman tambahan pada bagian lantai jembatan," terangnya.

Sigit mengungkapkan, mur yang hilang itu ternyata tidak dijual bebas dipasaran dan harus dibeli langsung ke pabriknya di Jakarta.

"Kita sudah pesan mur ke pabriknya, ternyata stoknya habis dan harus dibikin dulu. Kemungkinan dua tiga hari ini sudah datang murnya dan segera kita pasang," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kejadian terulang, Dinas PUPR, sudah berkoordinasi dengan RT setempat dan pihak Kelurahan Mantuil.

"Kita kerja sama dengan masyarakat disana untuk menjaga dan memelihara jembatan. Kami hari ini melakukan rapat dulu dengan Plt Kepala Dinas PUPR apakah hilangnya mur jembatan ini kita laporkan ke polisi atau tidak," katanya.

3331