Home Internasional Jutaan Orang di India Terima Suntikan Booster

Jutaan Orang di India Terima Suntikan Booster

New Delhi, Gatra.com - Lebih 1 juta orang India menerima dosis vaksin COVID-19 ketiga mereka pada hari Senin, (10/1). Hal ini terjadi ketika negara itu meluncurkan booster atau dosis lanjutan untuk pekerja garis depan dan lanjut usia (lansia) yang rentan, terhadap varian Omicron yang memicu peningkatan infeksi 8 kali lipat dalam 10 hari.

Kantor berita Reuters melaporkan pada Selasa, (11/1) Kementerian Kesehatan India mengatakan hanya 5-10% dari yang terinfeksi telah menjalani rawat inap. Dibandingkan dengan selama gelombang terakhir yang didorong varian Delta yang memuncak pada Mei 2021 lalu, angkanya mencapai 20-23%.

Pihak berwenang juga mengatakan bahwa kebanyakan orang tidak menunjukkan atau hanya gejala ringan dan telah pulih dengan cepat di rumah. 

"Situasinya dinamis dan berkembang, oleh karena itu, kebutuhan rawat inap juga dapat berubah dengan cepat," tulis Sekretaris Kesehatan Rajesh Bhushan, dalam sebuah surat kepada otoritas negara bagian.

Para ahli mengatakan adanya tingkat infeksi yang tinggi selama gelombang sebelumnya. Vaksinasi COVID-19 diharapkan dapat mengurangi keparahan penyakit dalam gelombang yang sedang berlangsung.

Dewan Penelitian Medis India pada hari Senin, (10/1) menyarankan negara-negara bagian agar tidak perlu menguji kontak pasien COVID-19 yang dikonfirmasi. Kecuali, orang tersebut dianggap berisiko tinggi karena usia tua atau kondisi kesehatan lainnya.

India melaporkan 179.723 kasus baru virus corona pada hari Senin, . Banyak di antaranya berada di kota-kota terbesarnya seperti di Delhi, Mumbai, dan Kolkata. Varian Omicron yang menyebar cepat telah menyusul Delta sebagai jenis virus yang paling umum.

Tercatat 146 kematian yang dilaporkan pada hari Senin, (10/1). Jumlah korban menjadi 483.936 orang sejak pandemi dimulai pada awal tahun 2020. Dalam beberapa hari terakhir, ratusan petugas kesehatan dan pekerja garis depan lainnya termasuk polisi telah tertular virus itu, dan ada laporan media bahwa ratusan staf parlemen juga dinyatakan positif menjelang sesi anggaran pada 1 Februari 2022 mendatang.

107