Home Sumbagsel Edan! Produksi Pempek di Palembang Capai 11 Ton per Hari

Edan! Produksi Pempek di Palembang Capai 11 Ton per Hari

Palembang, Gatra.com - Produksi kuliner pempek di Kota Palembang saat ini mencapai 11 ton per harinya. Sebagian besar dari jumlah tersebut pun disuplai ke luar kota hingga ke luar negeri.

Hal itu disampaikan Gubernur Sumsel, Herman Deru, saat menghadiri hari jadi ke-4 Asosiasi Pengusaha Pempek (ASPPEK) Kota Palembang, sekaligus sosialisasi sertifikasi halal dan izin edar kepada pelaku usaha kuliner Palembang dan Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia, di The Zuri Hotel, Kamis (13/1).

“Volumenya memang sudah banyak. Sekarang yang perlu ditingkatkan itu penggemar pempek-nya. Kalau bisa jangan hanya keturunan Sumsel atau keluarga orang Sumsel saja tapi semua. Artinya, citarasa cukanya bisa menyesuaikan dengan selera orang Jawa atau orang Sulawesi,” ujarnya.

Bukan itu saja, Deru juga ingin pempek khas Kota Palembang tersebut harus menjadi makanan yang universal atau mendunia.

“Pempek juga harus jadi makakan universal sama seperti bakso yang disukai semua usia dan semua musim, mau musim dingin, mau musim panas orang jual bakso. Jejak itu yang harus kita ikuti. Termasuk juga seperti somay dan cilok,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini juga diharap dapat memberikan motivasi kepada pelaku UMKM yang ada di wilayahnya untuk lebih kreatif dan inovatif, sehingga mampu bersaing perekonomian sekarang ini di tengah pandemi dan era globalisasi.

Selain itu, ia juga menilai kehadiran komunitas seperti ini sangat penting. Sebab, tidak hanya UMKM yang dapat masuk dalam rantai produksi global, namun juga dapat meningkatkan kelas UMKM itu sendiri. Kemudian, juga menjadikan UMKM lebih kompetitif. “Dengan produk yang lebih berkualitas maka UMKM Sumsel akan menjadi lebih baik dan mampu bersaing dengan UMKM di pasar global,” ujarnya.

Sejauh ini pesanan pempek, lanjutnya, sudah banyak dari kawasan Asia Tenggara yang dapat dijadikan salah satu indikator bahwa makanan ini bercitarasa internasional. “ASPPEK ini telah jadi wadah berbagi ilmu bagi para pelaku pempek Palembang untuk mengangkat kepopuleran pempek ke kota-kota di luar Sumsel,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Hari Widodo, mengatakan dukungan Gubernur Sumsel sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Selain ikut membersamai semua kegiatan UMKM, gubernur bahkan mendukung penuh para UMKM dengan memberikan endorse gratis kepada pelaku UMKM di masa pandemi.

“Bukan hanya membersamai, tapi beliau (Herman Deru) juga mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang sangat membantu UMKM dan kita sangat berterimakasih untuk hal itu,” ujarnya.

Pihaknya juga mengapresiasi kiprah ASPPEK dalam pengembangan UMKM kuliner pempek di masa pandemi Covid-19. Karena itu, ASPPEK diharap semakin maju dan memberikan kesejahteraan pada anggotanya dan menjadikan pempek sebagai kuliner yang mendunia serta membawa nama Sumsel ke dalam peta kuliner global.

“Saya berharap pengusaha memanfaatkan sosialisasi dan fasilitasi sertifikasi halal untuk produk kuliner agar dapat lebih diterima masyarakat luar,” katanya.

Di tempat sama, Ketua ASPPEK, Yeni Anggraini, mengatakan pihaknya terus berproses dan berkomitmen serta konsisten menjadikan pempek sebagai warisan budaya tak benda. Melalui ASPPEK ini, para anggota terus menjaga kekompakan antar sesama pedagang demi memajukan eksistensi pempek.

“Kami juga berusaha kreatif dan inovatif memecahkan problem solving pempek yang selama ini tidak bisa bertahan lama. Selama ini kan paling lama tiga hari. Tapi dengan teknologi pangan sekarang kami bisa membuatnya lebih tahan lama. Semoga ini semakin meningkatkan daya saing,” katanya.

1195