Home Nasional Lifting Minyak Bumi Ditargetkan Capai 703 Ribu Barel per Hari di 2022

Lifting Minyak Bumi Ditargetkan Capai 703 Ribu Barel per Hari di 2022

Jakarta, Gatra.com– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, realisasi lifting minyak bumi pada tahun 2021 sekitar 660,25 ribu barel minyak per hari (BOPD). Capaian ini setara 93,65% dari target yang ditetapkan sebesar 705 ribu BOPD.

Sementara, lifting gas bumi tercatat sejumlah 981,98 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD). Raihan itu sekitar 97,51% dari target tahun 2021 sebesar 1,007 juta BOEPD.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas), Tutuka Ariadji, menyatakan bahwa target lifting tidak tercapai karena beberapa faktor, yakni rendahnya entry point di awal tahun 2021, unplanned shutdown, serta delay field onstream pada beberapa proyek.

“Guna mengatasi hal tersebut, perlu upaya peningkatan dan pencapaian lifting migas yang telah atau akan terus dilakukan. Hal itu seperti optimasi produksi pada lapangan eksisting, percepatan transformasi resources jadi produksi, dan rencana pengembangan lapangan-lapangan yang tertunda,” kata Tutuka, Rabu (19/1).

Upaya lainnya berupa pemberian insentif dan monetisasi undeveloped discovery, serta penerapan enhanced oil recovery (EOR) pada lapangan-lapangan yang berpotensi. Kemudian, kegiatan eksplorasi mesti dilaksanakan guna meningkatkan cadangan dan produksi migas nasional.

“Di samping itu, juga dilakukan upaya percepatan proses perizinan dan peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk percepatan penyelesaian permasalahan operasional di lapangan,” imbuh Tutuka.

Kementerian ESDM mematok target lifting minyak bumi tahun 2022 sebesar 703 ribu BOPD, sedangkan lifting gas bumi sebanyak 1,036 juta BOEPD. Adapun harga minyak mentah Indonesia (ICP) rata-rata sekitar US$63 per barel.

“Pemerintah optimistis kegiatan usaha migas berangsur-angsur membaik. Tahun 2022, investasi migas ditargetkan mencapai US$17 miliar,” tuturnya. Pada 2021, investasi migas tercatat sebesar US$15,9 miliar atau 94,59% dari target yang ditetapkan yaitu US$16,81 miliar.

123