Home Gaya Hidup Prospek Tinggi, Tanaman Anggur Mulai Dikembangkan di Purbalingga

Prospek Tinggi, Tanaman Anggur Mulai Dikembangkan di Purbalingga

Banyumas, Gatra.com – Tanaman anggur mulai dibudidayakan di Purbalingga, Jawa Tengah, mulai dari skala kecil hingga perkebunan. Selain prospek ekonominya yang tinggi, anggur juga menjadi tren baru di kalangan masyarakat khususnya generasi muda.

Tidak hanya petani, bahkan budidaya anggur di Purbalingga juga dimotori perangkat desa hingga penyuluh pertanian. Budidaya anggur yang juga ngetren disebut ‘Pengangguran’ menjadi daya tarik tersendiri meski hanya ditanam di halaman rumah.

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam mendorong Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Purbalingga memanfaatkan lahan praktik di Balai Penyuluh Pertanian, untuk membudidayakan tanaman anggur.

Menurutnya, dengan penyuluh pertanian sudah memahami dan belajar budidaya anggur, nantinya ketika ada masyarakat petani yang tertarik membudidayakan anggur, maka penyuluh sudah siap mendampingi para petani.

Mukodam pun merasa senang, karena saat ini komoditas anggur sudah mulai diminati masyarakat. Adanya tren ini, Menurutnya, harus disikapi bahwa, meskipun budidaya anggur belum menjadi komoditas yang mendominasi lahan nya, dan masih terbatas penanamannya, penyuluh harus ikut belajar mempersiapkan diri.

“Adanya tren menanam anggur di lahan pekarangan menjadi sebuah peluang yang bagus bagi petani, karena tanaman anggur memiliki daya tarik sendiri, mempunyai nilai rekreatif, dan memilki nilai edukatif jika dijadikan agroeduwisata,” katanya, Jumat (21/1).

Mukodam menjelaskan, setelah uji coba budidaya anggur dilakukan beberapa BPP, ternyata anggur ditanam di Purbalingga dapat tumbuh baik, meski proses penumbuhan perawatan sampai berbuah masih cukup rumit. 

Budidaya anggur membutuhkan ketelatenan dalam penyiapan nutrisi, pengendalian hama seksama, pemangkasan ranting hingga dalam pemberian pupuk.

Salah satu pembudidaya anggur di Purbalingga, Ronggo Selviano (27) warga Desa Kembangan Kecamatan Bukateja mengatakan menjadi peng-angguran berawal dari adanya pekarangan kosong yang tidak terawat. 

Tanah tersebut berlokasi di samping tempat tinggalnya. Ronggo berlatih menaman anggur sejak bulan Desember 2020 lalu dan sudah mencoba untuk membuahkan anggur yang ditanam.

Ronggo mengatakan, ada 20 pohon anggur yang ditanam dengan 10 jenis atau varietas yang berbeda. Untuk menanam tanam anggur harus disediakan media tanam terlebih dahulu kurangn lebih dua bulan . Media tanam mengunakan sekam bakar, kotoran hewan dan tanah dengan perbandingan 1 banding 1.

“Selain media tanam kita juga harus rutin merawat tanama anggur, dikarenakan membutuhkan ketelatenan. Tanaman anggur kami memang belum memproduksi buah anggur dalam skala banyak, namun baru hanya untuk konsumsi keluarga dan tamu yang datang untuk sharing seputar menanam anggur,” kata Ronggo.

2846