Home Lingkungan Forum CSR Indonesia : Optimalisasi Praktik Terbaik Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan untuk Indonesia

Forum CSR Indonesia : Optimalisasi Praktik Terbaik Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan untuk Indonesia

Jakarta, Gatra. com - Tanggung jawab sosial dan lingkungan oleh organisasi serta perusahaan terhadap masalah kesejahteraan sosial dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di Indonesia sangatlah penting dan memberikan dampak positif di masyarakat. Adapun tanggung jawab sosial dan lingkungan harus diwujudkan melalui perilaku yang transparan dan etis dalam tujuh ruang lingkup yang meliputi tata kelola, hak asasi manusia, praktik ketenagakerjaan, praktik bisnis yang adil, isu konsumen, lingkungan, serta pelibatan dan pengembangan masyarakat.

Terkait dengan isu tersebut, Forum CSR atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSLBU) Indonesia hadir sebagai organisasi profesi yang menjadi mitra strategis dari Pemerintah Pusat dan Daerah serta berbagai kalangan baik Dunia Usaha, BUMN, BUMD, Yayasan, Organisasi Masyarakat, dan Perguruan Tinggi.

Forum CSR Indonesia adalah sebuah forum yang bertujuan meningkatkan kepedulian, kemampuan, dan tanggung jawab dunia usaha dalam penyelenggaraan tanggung jawab sosial dan keberlanjutan. Hal ini untuk membantu meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) secara aktif, efektif, masif dan berkelanjutan.

Sebagai langkah untuk mencapai tujuan tersebut serta membangun kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, maka Forum CSR Indonesia menyelenggarakan Webinar – CSR Outlook 2022. Kegiatan tersebut bertajuk ‘Optimalisasi Praktik Terbaik Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan untuk mewujudkan Indonesia yang Lestari dan Sejahtera’ yang diadakan pada Jumat, 21 Januari 2022.

Webinar CSR Outlook 2022 menghadirkan narasumber antara lain Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi di Kementerian BUMN RI, Tedi Bharata MPA, Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga, dan Kelembagaan Masyarakat (PSPKKM), Serimika BR Karo SH, M.Si, Praktisi, Pakar dan WKU Kadin Indonesia bidang Lingkungan hidup dan kehutanan, Silverius Oscar Unggul, SP, MM, Komisaris Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Ketua Forum CSR NTB, Ir. H. Irzani, M.Pd., M.Si.

Ketua Umum Forum CSR Indonesia, Mahir Y. Bayasut mengungkapkan bahwa program CSR yang sudah maupun akan dilakukan oleh perusahaan harus sejalan dengan konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, yaitu melakukan pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan. “Harapannya Forum CSR Indonesia dapat menjadi wadah solusi, data, dan ide bagi para perusahaan yang ingin membuat program CSR yang tepat sasaran, berdampak, dan berkelanjutan”, ujar Mahir.

Kegiatan Webinar Forum CSR Indonesia merupakan agenda rutin yang akan dilakukan setiap bulannya guna meningkatkan literasi serta inklusi mengenai penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang benar atau sesuai panduan ISO 26000. Selain itu, untuk memperkuat kerja sama, sinergi, dan kolaborasi yang berkelanjutan antara pemerintah, dunia usaha, dan Forum CSR Indonesia dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial lainnya yang berdampak dan berkelanjutan.

Pengimplementasian CSR saat ini terus bergerak pada sebuah inovasi dan cara pengimplementasian program yang berkelanjutan. Perusahaan mempunyai fokus program masing-masing berdasarkan kajian pemetaan sosial dan arahan pemegang saham. Selain itu, berkaitan dengan adanya konsep implementation shifting paradigm, praktik CSR sudah mengarah pada creating shared value dan corporate sustainability yang merupakan sebuah visi baru dunia global berdasarkan kerja sama untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.

Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi di Kementerian BUMN RI, Tedi Bharata mengungkapkan BUMN pun sudah menaruh perhatian penting terhadap penyelenggaraan CSR. Hal ini diwujudkan melalui 5 prioritas utama transformasi TJSL BUMN meliputi : Fokus Kepada Dampak, Perbaikan Tata Kelola, Pemanfaatan Teknologi, Peningkatan Kolaborasi dan peningkatan enggagement karyawan melalui employee volunteering .

“Mari kita buka kolaborasi program CSR. Dengan kolaborasi akan mendapatkan impact yang sangat besar. Kolaborasi di sini lebih kepada program CSR. Harapannya program CSR BUMN yang dijalankan dapat dilakukan lebih cepat, targeted dan berdampak lebih besar,” ujar Tedy.

Direktur Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga, dan Kelembagaan Masyarakat, Kementerian Sosial, Serimika BR Karo menambahkan perlunya meningkatkan kolaborasi dan sinergi. Selain itu, kegiatan CSR yang dilakukan diharapkan bukan sebatas charity tetapi perlu melihat bagaimana pemberdayaan, manfaat dan keberlanjutannya.

“Kita bisa terlibat dari awal bersama dalam melakukan asesmen dan pemetaan akan kebutuhan program CSR yang memang sesuai dengan kebutuhan. Salah satu program prioritas nasional yang masih belum banyak tersentuh oleh para mitra adalah kegiatan pemberdayaan komunitas adat terpencil,” tuturnya.

Praktisi, Pakar dan WKU Kadin Indonesia Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Silverius Oscar Unggul mengungkapkan pemerintah melalui OJK pun mewujudkan kolaborasi dalam bentuk Taksonomi Hijau Indonesia untuk perbankan. Program ini berupa pembiayaan kepada kegiatan usaha yang tergolong hijau (green) dan berkelanjutan.

“Saya kira sekarang isu tentang karbon, green ekonomi akan lebih mengemuka dibarengi dengan investasi yang green. Ini menjadi peluang bagi dunia usaha, masyarakat, kelompok usaha kecil & mikro, sociopreneur untuk mulai bergerak ke arah green. Harapannya ke depannya, program CSR juga dapat melibatkan masyarakat sejak awal agar bermanfaat bagi masyarakat dan perusahaan,” paparnya. 

1563