Sanaa, Gatra.com - Koalisi Arab telah melakukan 24 serangan yang ditargetkan di Marib Yaman, untuk memerangi milisi Houthi yang didukung Iran.
Mengutip Saudi Press Agency (SPA) sebagaimana dilaporkan Al-arabiya, serangan itu menewaskan 70 teroris dan 16 kendaraan militer, pada Jumat (26/1).
Operasi itu dilakukan pada saat ketegangan meningkat dengan Houthi Yaman yang didukung Iran.
Sebelumnya terjadi serangan milisi Houthi di UEA dan upaya lanjutan di Arab Saudi, sehingga menarik kemarahan dunia global.
Serangan terhadap UEA dilaporkan merupakan yang pertama sehingga menyebabkan kecaman atas tindakan kelompok Houthi, dari semua pemimpin utama dunia.
Dr. Anwar Gargash dari UEA, penasihat diplomatik presiden negara itu, termasuk di antara banyak pejabat lokal yang sedang berbicara dengan perwakilan global, untuk menemukan solusi bagi masalah yang didukung Iran.
“Gargash mengatakan bahwa UEA memiliki "hak hukum dan moral" untuk membela diri terhadap tindakan teroris oleh milisi Houthi Yaman yang didukung Iran,” kata Hans Grundberg, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Yaman.
Pejabat UEA juga bertemu dengan Utusan Khusus AS untuk Yaman, Tim Lenderking. Ia menegaskan kembali perlunya “tekanan internasional yang tepat” yang dapat membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata dan bantuan menemukan solusi politik untuk krisis Yaman.
Houthi Yaman yang didukung Iran telah meluncurkan puluhan serangan lintas perbatasan ke Arab Saudi sepanjang tahun 2021.
Pada September 2021, Houthi mengintensifkan upaya mereka untuk merebut Marib, ibu kota provinsi yang merupakan benteng terakhir pemerintah di utara.
Namun, pada 26 Januari, pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional menyapu provinsi pusat yang strategis, memaksa pejuang Houthi keluar dari distrik terbesar kedua, sebagaimana laporan The Associated Press.
Milisi yang didukung Iran sering menargetkan daerah sipil dan fasilitas energi di Kerajaan dengan menggunakan drone bermuatan bahan peledak dan rudal balistik.
Koalisi Arab telah melakukan serangan terhadap target militer yang sah Houthi di Yaman dalam beberapa bulan terakhir, sekaligus memperingatkan warga sipil untuk tidak mendekati atau berkumpul di sekitar lokasi yang ditargetkan sebelumnya.
Koalisi juga menjamin bahwa operasi akan dilakukan sesuai dengan hukum humaniter internasional.
