Labuhanbatu, Gatra.com- Imlek 2573 tahun 2022, ternyata membawa berkah bagi Meri (50) warga Jalan Cut Nyak Dien, Lingkungan Cut Nyak Dien, Kelurahan Siringo-ringo, Kecamatan Rantau Utara, Labuhanbatu, Sumut.
Bagaimana tidak, beberapa waktu menjelang masuknya tahun baru China itu, wanita yang kini hidup sebatang kara itu ditemui sejumlah tokoh etnis Tionghoa. Dalam pertemuan disampaikan kepadanya bahwa kediamannya akan direhabilitasi.
Maklum, rumah peninggalan orang tuanya tersebut, kondisi atapnya tidak lagi baik, karena banyaknya lubang di sana-sini. Dipastikan, jika hujan mengguyur, maka sebagian lantai rumahnya akan digenangi air.
Ditemui saat mengambil paket sembako menjelang Imlek 2573 dari PC INTI Labuhanbatu, Pundi Amal Budi Agung Rantauprapat dan Yayasan Sosial Budi Agung Rantauprapat di Vihara Pek Kong Rantauprapat, kemarin, Meri merasa bersyukur.
"Saya tidak menyangka, kalau dulu bocor, sekarang atapnya sudah bagus. Mungkin ini berkah Imlek, terima kasih buat para donatur yang perduli," ujarnya.
Dia mengisahkan, sebelum tinggal di Rantauprapat, mereka masih bermukim disekitaran Labuhanbilik, Kecamatan Panai Tengah. Sepeninggal ayahnya, dia dan ibunya pindah ke Rantauprapat. Setelah ibunya meninggal, Abang kandungnya sekira 3 bulan lalu, juga berpulang kepada sang pencipta.
Situasi itu membuat Meri harus berusaha keras. Tidak adanya kerja tetap, memaksa dia melakukan apa saja yang menghasilkan rupiah. Membabat pekarangan, membersihkan parit, mencuci atau apapun dikerjakannya sepanjang menghasilkan rupiah.
Hidup sendiri baginya tidaklah indah. Serba kekurangan memenuhi kebutuhannya, sering dialami, bahkan terkadang harus meminta kepada tetangga. Beruntung jika ada kegiatan sosial komunitas atau organisasi etnis Tionghoa.
Kisah ketiadaan Meri belakangan mendapat perhatian serius tokoh etnis Tionghoa tergabung di PC INTI Labuhanbatu, Pundi Amal Budi Agung Rantauprapat dan Yayasan Sosial Budi Agung Rantauprapat.
Menjelang masuknya tahun baru Imlek, Ketua PC INTI Labuhanbatu, DR HC Sujian/Acan didampingi Sekretaris PC INTI, Ir Johny SE DipCim, Ketua Pundi Amal Budi Agung, Rachmat/Akiong dan lainnya menjadikan rumah Meri sebagai sasaran bedah rumah.
Disebutkan Acan anggota DPRD Provinsi Sumut periode 2014-2019 itu, program bedah rumah merupakan satu dari program lainnya. Keterpanggilan mereka merupakan wujud berbagi rejeki sekaligus meringankan beban kesusahan warga.
"Renovasi sejumlah klenteng, pembagian sembako dan bedah rumah warga kurang merupakan kegiatan bakti sosial menjelang masuknya Imlek. Rehab rumah ibu Meri layak dilakukan," terangnya.
Sementara, Johny sendiri menuturkan, apa yang dilakukan mereka, seluruh pembiayaan merupakan sumbangsih para tokoh etnis Tionghoa.
"Ke depan kita akan berbuat lebih baik. Tidak hanya perayaan Tionghoa, bantuan keumatan hari besar agama lainnya juga kita selalu hadir," paparnya.
