Home Teknologi Influencer Linked-in Bahas HR Era Web 3.0

Influencer Linked-in Bahas HR Era Web 3.0

Jakarta, Gatra.com- Influencer sosial media linked-in berkumpul bersama dalam acara tatap muka dan virtual nasional Influencer linked-In pada Rabu (2/2). Acara ini yang diprakarsai oleh Syarea World, perusahaan konsultan finansial dan Mili sebagai perusahaan Platform digital berbasis apps.

Deputy CEO Mili, Erik Yoachim menyambut baik antusias acara ini. "Semoga dengan acara seperti ini, Mili dapat berkontribusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia," ungkapnya dalam dalam Acara Tatap Muka Nasional Influencer Linked-In pada Rabu (2/2).

Pertemuan yang berlangsung selama 6 jam mulai pukul 09.00 - 15.00 wib ini dihadiri sekitar 100 orang secara offline dan 200 orang yang hadir secara online dari berbagai latar belakan profesi.

Sebagai informasi, data pengguna linked-in seluruh dunia saat ini sudah mencapai 740 juta pengguna dimana sekitar 21 juta pengguna berasal dari Indonesia. Linked-In adalah sosial media yang didalamnya tergabung para professional disegala bidang.

Dalam pertemuan ini juga membahas bagaimana era web 3.0. Konsep yang diusung pada web 3.0 adalah intelektualitas buatan (artificial intelligence).

Bukan hanya manusia dengan manusia yang dapat berinteraksi satu sama lain, tetapi satu aplikasi dengan yang lain juga dapat berinteraksi. Web atau aplikasi juga lebih ‘memanjakan’ penggunanya.

Perkembangan web 3.0. berdampak pada rendahnya ketersediaan lapangan pekerjaan karena sumber daya manusia (SDM) telah digantikan oleh teknologi digital. Selain itu, web 3.0. juga akan membuat interaksi manusia secara emosional di dunia nyata menjadi berkurang.

Hal ini akan mengurangi fitrah manusia sebagai mahluk sosial atau yang disebut dengan dehumanisasi. Dengan berkurangnya lapangan pekerjaan tadi, maka pencari kerja banting stir membuka usaha.

Banyak startup-startup baru yang mencoba untuk membuat usaha dengan menitik beratkan pada pendanaan atau investasi yang disebut Unicorn. Hanya tidak mudah membuat usaha tersebut, ada beberapa contoh perusahaan startup yang bangkrut atau tutup.

Sebut saja Fabelio (markepalce furniture), Valadoo (situs e-commerce yang bergerak di bidang perjalanan wisata), Sorabel (e-commerce produk pakaian dan masih banyak lagi. Penyebabnya perusahaan startup Bangkrut adalah karena kehabisan modal ditengah jalan usaha.

"Ini yang Kami namakan Bakar uang, modal sudah keluar, usaha sudah berjalan, karyawan mulai ga dibayar dan bisnis ngap-ngapan," ungkap Business advisor Syarea World, Syamsul Safi.

Jika perusahaan startup tersebut mempunyai kewajiban membayar utang, maka tinggal menunggu waktu bangkrut. Ia juga turut mendorong para banker agar angka Non Perfoming Loan (NPL) tidak tinggi.

Pada acara tersebut menghadirkan beberapa pembicara berpengalaman dibidangnya, Dr. Harry Patria menjabat sebagai CEO & Chief Data Strategist at Patria & Co | Expert Committee at PLN | Lecturer at ITB, UI, ITS. Yang membawakan tema “This is Overwhelmed Era, Be Aware!,”

Pembicara kedua adalah Aukaria (Oka) Rahman menjabat sebagai Head of Human Resources at Unicharm akan membawakan materi “How to Get Recruiter's Attention”.

Adapun pembicara yang ketiga adalah M.N. Ikrar sebagai Founder of Bicara Itu Muda membawakan materi dengan tema “Being Real, Getting Success”. Terakhir General Manager, Human Capital & Corporate Affairs at PT Salam Pacific Indonesia Lines, Ang Harry Tjahjono.

Ke depan, acara serupa akan dibuat secara berkala agar dapat membantu para calon pekerja agar dapat segera mendapatkan pekerjaan sehingga berharaap angka pengangguran di negeri yang kita cintai ini berkurang secera perlahan.

501