Pekalongan, Gatra.com - Kasus Covid-19 di Kota Pekalongan, Jawa Tengah kembali meningkat. Pemkot setempat meminta kelurahan kembali mengaktifkan Jogo Tonggo untuk memantau warga yang pulang dari luar kota.

"Sesuai instruksi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Satgas Jogo Tonggo di tiap-tiap kelurahan diaktifkan kembali," kata Wali Kota Pekalongan A Afzan Arslan Djunaid atau biasa disapa Aaf, Jumat (4/2).

Aaf mengaku sudah menginstruksikan kepada camat dan lurah agar Satgas Jogo Tonggo bisa diaktifkan hingga ke tingkat RT/RW. Hal ini agar keberadaan Satgas Jogo Tonggo bisa efektif mengendalikan kasus.

“Kami sudah kumpulkan camat, lurah untuk mengkoordinasikan ke tingkat bawah seperti RT/RW ," ujarnya.

Menurut Aaf, kasus positif Covid-19 di Kota Pekalongan rata-rata muncul dari warga yang terpapar usai bepergian dari luar kota maupun kedatangan tamu dari luar kota. Sehingga dia berharap Satgas Jogo Tonggo bisa melakukan upaya-upaya antisipasi dan pencegahan penyebaran Covid-19, terutama ketika ada warga datang dari luar kota.

"Satgas Jogo Tonggo untuk lebih mengintensifkan upaya-upaya pencegahan baik melalui testing dan tracing kontak erat maupun program vaksinasi," ujarnya.

Aaf berharap bertambahnya kasus Covid-19 tidak akan mengganggu pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen yang sudah berjalan di Kota Batik. Pengawasan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan menurut dia akan ditingkatkan dibarengi dengan percepatan vaksinasi.

“Mudah-mudahan tidak ada klaster PTM, tetapi kita akan tetap evaluasi terus untuk memberikan rasa aman pada peserta didik. Alhamdulillah cakupan vaksin anak sudah lebih dari 80 persen, masyarakat umum sudah di atas 100 persen, dan lansia sudah 80 persen," ujarnya.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Pekalongan di laman corona.pekalongankota.go.id, per Jumat (4/2) terdapat 37 kasus aktif. Jumlah itu bertambah 10 kasus dari sehari sebelumnya.