Home Gaya Hidup Rofa Band, Dakwah Berbalut Kesenian ala Gus Fuad Plered

Rofa Band, Dakwah Berbalut Kesenian ala Gus Fuad Plered

Banyumas, Gatra.com – Ada momen spesial di "Pikas Artventure" beberapa waktu lalu. Malam itu, Pesantren Jegongan Manfaat Banjarnegara menghadirkan Gus Fuad Plered bersama Rofa Band.

Ratusan hadirin dari tokoh masyarakat, pemuda, kalangan profesional, dan kaum milenial tampak khidmat mengikuti sesi ngaji bareng, dan alunan sholawat yang dibalut musik pop rock kreatif ala Gus Fuad Plered dan Rofa Band.

Uniknya, dalam acara bertajuk "Ngimpi Bareng Musisi" itu, tak ada kesan musik bernuansa padang pasir dalam empat lagu yang membuka acara, yakni: Permataku, Engkaulah Permataku, Rindu Rasul, dan Manaqib Guru Sekumpul.

Baca Juga: Inisiator GNK Dukung Upaya Densus 88 Masifkan Kampung Tangguh Ideologi

Ini salah satu langkah Gus Fuad, untuk berdakwah dengan berkesenian, yakni dengan cara lebih simpel, sehingga mudah diterima, terutama oleh kalangan milenial. Seperti dalam lagu "Dia Slalu Menyayangimu" yang dibalut syair dan aransemen musik yang apik. Namun begitu, esensi dakwah yang terwakili dalam liriknya mudah dipahami dan mengena di hati.

"Saya selalu tertarik pada para pendosa. Saya kurang tertarik dengan orang-orang yang tidak lagi bisa berdosa," begitu disampaikan Gus Fuad, Rabu malam (2/2).

"Kenapa? Kalau orang sudah tidak lagi bisa berdosa, sudah tahu jalannya ke surga. Tapi kalau orang berdosa kadang-kadang suka lupa jalan ke surga. Agama ada kalanya dihidupkan dari jiwa-jiwa yang mati, bukan dari jiwa yang sudah hidup atau ada. Maka, mari kita syukuri apa yg di berikan Allah kepada kita. Bersyukurlah dengan cara kita masing-masing," ajak pria kelahiran Yogyakarta, 8 Oktober 1970 itu.

Baca Juga: Penghafal Alquran 30 Juz lulus jadi Perwira TNI AL

Gus Fuad Plered juga dikenal sebagai KH Muhammad Fuad Riyadi. Dia adalah pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tradisional Roudlotul Fatihah di Plered, Bantul, Yogyakarta.

Sementara, pengasuh Pesantren Jegongan Manfaat Banjarnegara, Ustaz Syafruddin Maulana Lc MHI, mengatakan, ngaji bareng seperti ini akan membawa hikmah positif bagi perkembangan spiritual masyarakat, utamanya kalangan muda.

Lebih jauh Kang Maul-panggilan akrabnya, menjelaskan bahwa Jegongan Manfaat adalah pesantren kotemporer berbasis pendidikan yang ramah keluarga, anak-anak dan kalangan muda. Kegiatannya antara lain, yakni pengajian rutin, srawung manfaat, pitutur Quran, dan kajian tematik ilmu pengetahuan bersama pakar di bidangnya.

Baca Juga: Miftachul Akhyar, Ulama Pedagang Batik

Adapun progres pembangunan gedung pesantren Jegongan Manfaat kini sudah mencapai sekitar 80 persen, yang terletak di Desa Bantarwaru Kecamatan Madukara.

"Pesantren Jegongan Manfaat punya visi membangun pemahaman kalau ngaji itu asyik. Ngaji itu enggak sepaneng, enggak kaku. Ada seriusnya memang, tapi setelah itu bisa jegongan, bisa ngobrol sambil ngopi, nglinting. Kami merangkul semua kalangan utamanya kaum muda, bahwa ngaji itu asyik, bukan momok. Dan acara Ngimpi Bareng Musisi ini pun ngepasi waktunya dengan rutinan Jegongan Manfaat tiap awal bulan di joglo Pikas ini, yang alhamdulillah berlangsung hangat namun tetap khidmat," terang Kang Maul.

1964