Karanganyar, Gatra.com- Kasus perdana penularan corona ditemukan di tengah-tengah pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) penuh di Kabupaten Karanganyar, Jateng. PTM di SDN 03 Tawangsari, Kerjo dihentikan sampai lima hari ke depan.

Jeda waktu PTM diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ) ke semua peserta didik. Seorang siswa di SDN ini terpapar corona, diduga tertular dari keluarganya.

Camat Kerjo, Wahyu Widiyanto mengatakan temuan kasus corona di lingkungan pendidikan bermula dari seorang warga Tawangsari yang menderita stroke. Ia kemudian dirawat di RSUD Moewardi Surakarta.

Prosedur standar di RS itu memberlakukan swab. Hasilnya, ia positif terpapar corona. Beberapa hari dirawat tak membuatnya lebih baik. Bahkan ia meninggal dunia.

Selanjutnya, pemakamannya dilaksanakan sesuai prokes. Tim puskesmas Kerjo memberlakukan swab pula ke seluruh kontak erat, terutama keluarga. Ternyata, anggota keluarga yang sekolah di SDN 03 Tawangsari Kerjo terinveksi.

"Prosedurnya demikian. Jika ada yang positif dan bersekolah, maka sekolahnya harus distop dulu untuk PTM. Di SDN 03 Tawangsari Kerjo, PJJ akan berlangsung lima hari mulai Senin hari ini," kata Wahyu, Senin (7/2).

Selama lima hari PJJ, puskesmas akan melakukan tracing ke kontak erat siswa terpapar corona. Wahyu mengatakan, siswa tersebut kini isolasi mandiri. Ia tanpa gejala.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar Yophi Eko Jatiwibowo sebelumnya mengatakan sejauh ini belum menemukan klaster corona di lingkup pendidikan di Karanganyar selama PTM berjalan.

"Kami memiliki prosedur jika ada temuan kasus corona di satu sekolah. Salah satunya PTM dihentikan sementara. Tapi sejauh ini di kita belum ditemukan klaster sekolah," katanya.