Home Sumbagsel Capaian Vaksinasi Dosis Kedua di Sumsel Baru 57 Persen

Capaian Vaksinasi Dosis Kedua di Sumsel Baru 57 Persen

Palembang, Gatra.com - Capaian vaksinasi dosis kedua di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) hingga kini baru 57 persen. Sedangkan untuk vaksinasi pertama di provinsi tersebut telah mencapai 91 persen.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan memang antara vaksinasi dosis pertama dan kedua di wilayahnya saat ini belum sebanding. Artinya, memang ada permasalahan yang terjadi.

“Ya, bisa jadi rentang waktu vaksin pertama dan kedua belum cukup atau sasaran ini abai untuk melakukan vaksinasi kedua itu. Inilah yang harus kita kejar. Karena itulah, kita harus panggil lagi atau lakukan jemput bola untuk memberikan vaksin tahap dua tersebut,” ujarnya di Palembang, Senin (14/2).

Selain itu, pihaknya pun akan segera mengeluarkan instruksi gubernur untuk bupati dan wali kota di Sumsel terkait percepatan vaksinasi Covid-19 dosis kedua kepada masyarakat. Termasuk juga percepatan pemberian vaksinasi untuk anak-anak dan lanjut usia (lansia).

“Itu akan dilakukan sebagai bentuk antisipasi terkait angka penyebaran Covid-19, khususnya varian Omicron secara nasional yang meningkat pesat. Ini merupakan warning bagi kita agar terus melakukan berbagai upaya sebagai antisipasi. Termasuk mempercepat vaksinasi,” katanya.

Menurutnya, berdasarkan penelitian jika vaksinasi dosis kedua sudah mencapai lebih dari 70 persen, maka daerah tersebut dapat dikatakan aman.

Selain mempercepat vaksinasi dosis kedua, lanjutnya, pemerintah provinsi setempat juga mewaspadai peningkatan angka Bed Occupancy Ratio (BOR) akibat melonjaknya kasus Covid-19 tersebut.

“Angka BOR secara nasional sudah 30 persen. Di Sumsel mencapai 27 persen. Itu juga peringatan untuk Sumsel dan provinsi lain. Tapi, Sumsel ini sangat siap untuk melakukan pencegahan tersebut. Kita terus menyiagakan tempat isolasi terpadu baik di wisma atlet maupun di asrama haji,” ujarnya.

Disisi lain, sambungnya, untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara online di wilayahnya, pihaknya memberikan kebijakan kepada sekolah untuk mengaturnya.

“Kita belum ada kebijakan untuk dilakukan secara online. Kita hargai keinginan orang tua, kalau orang tua meminta untuk online silakan lakukan. Yang penting KBM tidak terganggu,” katanya.

1275