Home Internasional Israel Longgarkan Pembatasan, Hapus Pemeriksaan Green Pass

Israel Longgarkan Pembatasan, Hapus Pemeriksaan Green Pass

Yerusalem, Gatra.com - Israel mencabut kebijakan "Green Pass" atau dokumen yang mensyaratkan bukti vaksinasi, pemulihan dari COVID-19 atau tes negatif agar dapat bebas masuk di tempat umum. Selain itu, melonggarkan pembatasan ketika gelombang infeksi mulai surut.

Reuters, Jumat (18/2), melaporkan varian Omicron yang sangat menular dari virus corona mencapai puncaknya di Israel menjelang akhir Januari dengan kasus harian mencapai rekor tertinggi sekitar 85.000. Kemudian jumlahnya terus menurun hingga sekitar 21.000 pada hari Rabu.

"Gelombang telah pecah," kata Perdana Menteri Naftali Bennett pada awal diskusi dengan pejabat kesehatan tentang keadaan pandemi. Dia mengatakan Green Pass sepenuhnya dihapus.

Aturan Green Pass telah dikurangi pada 4 Februari. Sejak itu, dokumen digital harus ditunjukkan untuk masuk ke tempat-tempat seperti klub malam dan ruang perayaan.  

Selama gelombang virus corona sebelumnya, Israel mengadopsi kebijakan "Hidup dengan COVID-19". Hal ini membuat perekonomian dan sekolah tetap buka, meskipun beberapa sektor mengalami kerigian dan terganggu oleh karyawan, pelanggan, murid, dan guru yang jatuh sakit atau terisolasi.

Bennett mengatakan orang tua masih berkewajiban menjaga anak-anak mereka dai serangan virus dengan menguji dua kali seminggu dan sejumlah panti jompo.

Meskipun Omicron menyebabkan infeksi akut dan kematian yang masih lebih sedikit daripada jenis virus sebelumnya, besarnya lonjakan infeksi membuat sistem perawatan kesehatan Israel berada di bawah tekanan, berdampak pada kualitas perawatan.

Beberapa ilmuwan telah mengkritik pemerintah karena melonggarkan pembatasan selama sebulan terakhir.

Israel, dengan populasi 9,4 juta, telah mencatat sekitar 3,5 juta kasus virus corona sejak awal pandemi dan lebih dari 9.700 kematian. Beberapa ahli memperkirakan bahwa hingga setengah populasi mungkin telah terinfeksi virus Omicron.

94