Home Kalimantan Antisipasi Antraks, Disbunnak Kalsel Perketat Pengawasan Ternak Sapi

Antisipasi Antraks, Disbunnak Kalsel Perketat Pengawasan Ternak Sapi


Banjarbaru, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, mengantisipasi masuknya virus antraks, yang biasanya menyerang ternak sapi. 

Kepala Disbunnak Kalsel, Suparmi menyebut, meskipun sampai saat ini dari laporan yang dia terima, belum ada ternak sapi di Kalsel yang kena antraks, namun kewaspadaan makin ditingkatkan terkhusus di empat pintu perbatasan tersebut.

"Ada empat pintu masuk cek poin di Kalsel. Yang berbatasan dengan Kalteng ada di Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala dan Pasar Panas Kabupaten Tabalong. Untuk perbatasan dengan Kaltim pintu cek poin ada di Sengayam Kabupaten Kotabaru dan Jaro, Kabupaten Tabalong," ujar Suparmi kepada Gatra.com di Banjarbaru, Jumat (18/2).

Suparmi menyebut, peternak patut bersyukur, karena virus antraks tidak bisa hidup di Kalsel. "Di Kalsel kadar asam sangat tinggi. Antraks hanya bisa masuk lewat hewan yang terinfeksi dari luar daerah," ujarnya.

Suparmi mengaku telah memerintahkan semua petugas di lokasi cek poin agar dengan tegas menolak sapi yang ingin masuk Kalsel jika ditemukan indikasi terserang antraks.

"Kita juga meminta kepada pihak karantina untuk melakukan pengawasan terhadap sapi yang datang melalui kapal laut," tegasnya.

Untuk kebutuhan sapi siap potong di Kalsel, ungkap Suparmi, sebanyak 52 ribu ekor per tahun. Sedangkan Kalsel hanya mampu memenuhi sekitar 30 ribu ekor.

"Sisanya kita datangkan dari Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," ujarnya.

Suparmi menambahkan, Pemprov Kalsel terus berupaya meningkatkan produksi sapi, salah satunya dengan program unggulan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yaitu sistem integrasi sawit sapi berbasis kemitraan yang sudah berjalan sejak akhir tahun 2021.

"Program ini diharapkan menjadi lompatan besar mempercepat Kalsel bisa memenuhi kebutuhan sapi untuk daerahnya dan menjadi penyangga kebutuhan daging sapi untuk ibu kota negara yang baru di Kaltim," tandasnya.

Teks Foto: Kepala Disbunnak Provinsi Kalsel, Suparmi.(Gatra/Anas Aliando).

90