Home Kesehatan PPKM Level 3, Bupati Purbalingga Minta Genjot Testing dan Tracing

PPKM Level 3, Bupati Purbalingga Minta Genjot Testing dan Tracing

Banyumas, Gatra.com – Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi memerintahkan peningkatan testing dan tracing untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di wilayah setempat, Senin (21/2).

Pada Senin (21/2), bupati mengumpulkan para kepala Puskesmas se-Purbalingga, Ruang Rapat Bupati. Pertemuan ini ditujukan untuk menyamakan persepsi dalam penanganan Covid-19 dan penurunan status level PPKM.

Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr Jusi Febrianto MPH menyebutkan dari berbagai indikator penyebab utama Kabupaten Purbalingga saat ini berada pada status PPKM level 3 yakni angka testing yang masih rendah. Pada transisi komunitas, Purbalingga berada pada ‘Tingkat 2’, demikian vaksinasi juga dalam taraf ‘memadai’ akan tetapi kapasitas respons yakni testing, tracing masih dalam taraf ‘terbatas’.

“Positivity Rate Purbalingga saat ini 25,77% (per minggu). Ini akan semakin rendah jika testing kita banyak. Kabupaten Cilacap bisa level 2 lebih bagus dari kita (Purbalingga) karena testingnya bagus (positivity rate 12% per minggu) padahal jumlah kasusnya 46,07% (per 100.000 penduduk per minggu) lebih besar daripada Purbalingga yang baru 33,42% (per 100.000 penduduk per minggu),” kata Jusi, dalam keterangannya, Senin petang (21/2).

Menurut dia, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri, Kabupaten Purbalingga memiliki target testing sebanyak 9513 orang dalam seminggu. Namun saat ini baru testing sebanyak 1234 orang dalam seminggu terakhir.

Disamping masalah testing, dr Jusi juga mengungkap adanya tracing yang masih rendah yaitu baru 4,11 rasio kontak erat per kasus. Lebih detail, kontak erat dari kasus konfirmasi Kabupaten Purbalingga baru mencapai angka 5,29 (7 DMA) dan persentase kasus yang dilacak baru 16,67%.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan, terkait rendahnya testing perlu dilakukan peningkatan. Sasaran testing salah satunya menyasar pada warga yang tidak menggunakan masker.

“Masing-masing Satgas Covid-19 tingkat kecamatan diwajibkan melakukan operasi yustisi. Bagi masyarakat yang tidak menggunakan masker bisa dilakukan test antigen di tempat,” kata Bupati.

Disamping itu dalam hal testing Bupati juga meminta ada evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM), yaitu dilakukan testing antigen secara random sampling terhadap pelajar. Dengan demikian, kombinasi test antigen bagi para pelanggar prokes dan sampling pelajar peserta PTM diharapkan dapat mengejar ketertinggalan target jumlah testing sekaligus menurunkan positivity rate.

Terkait dengan tracing, Bupati meminta Dinas Kesehatan bisa menyajikan data yang lebih lengkap. Terutama data riwayat mereka yang terkonfirmasi, sehingga akan ditemukan mereka berasal dari klaster apa. Dengan dengan ditemukan klasternya maka akan lebih mempermudah dalam hal tracing.

“Termasuk akan lebih mudah dalam hal pengambilan kebijakan. Sehingga kebijakan yang kita ambil tentu based on data,” katanya.

Perlu diketahui, kasus aktif konfirmasi positif Covid-19 Kabupaten Purbalingga per terus bertambah. Per 19 Februari 2022 terdapat 350 kasus. Sebanyak 57 di antaranya dirawat di Rumah Sakit dan 299 di antaranya isolasi mandiri.

Bupati meminta agar para Kepala Puskesmas lebih disiplin dalam memperbarui data kasus, terutama untuk mereka yang sudah selesai isolasi mandiri harus segera dihapus dari daftar.

1288