Home Gaya Hidup Dropbox Sampah Kemasan Kini Hadir di Kota Solo

Dropbox Sampah Kemasan Kini Hadir di Kota Solo

Jakarta, Gatra.com-Aksi kolaborasi mendaur ulang sampah kemasan diselenggarakan sejumlah perusahaan. Dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, mereka suarakan gerakan memilah dan mendaur ulang sampah kemasan.

Super Indo, Nutrifood, Tetra Pak, dan Green Movement bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Surakarta dan Bank Sampah Bina Usaha Mandiri bersama-sama meluncurkan ‘Dropbox Sampah Kemasan’ di gerai-gerai milik Super Indo di Kota Solo. Aksi ini bertujuan mengajak konsumen dan masyarakat Solo agar lebih sadar dan berkontribusi mengurangi sampah ke TPA, khususnya sampah kemasan.

Baca jugaLima Kunci Perubahan Sosial untuk Kelola sampah - Gatra

Jenis sampah yang dikumpulkan mencakup tiga kategori, yakni sampah kemasan kertas (dupleks, kotak minuman, gelas kertas), sampah kemasan plastik (botol plastik, gelas plastik, tube plastik, sachet atau bungkus plastik), serta sampah kemasan kaca (botol kaca, toples kaca, dsb) dari berbagai merk.

Nantinya, sampah kemasan yang terkumpul secara rutin disalurkan ke mitra Bank Sampah di Solo yakni Bina Usaha Mandiri, lalu disalurkan ke berbagai sentra daur ulang untuk diolah menjadi barang yang berguna dan bernilai ekonomi. Khusus bungkus plastik, diolah mandiri oleh Bina Usaha Mandiri menjadi papan daur ulang.

Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta menunjukkan, berdasar jenisnya sampah di Kota Solo didominasi tiga jenis. Organik (61,95%), plastik (13,4%), dan kertas (12,3%). Sementara 85% sampah yang dihasilkan di Solo, diangkut ke TPA Putri Cempo, Solo dengan rata-rata jumlah sampah yang masuk mencapai 299,45 ton per hari. Nah, sisa sampah lainnya dikelola di sekolah Adiwiyata dan terjual ke pengepul sampah (15%) dan sebagian kecil sampah masih dibakar di masyarakat atau bahkan dibuang sembarangan.

Baca jugaMerdeka Sampah Plastik, Tiga Inisiator Kampanyekan ... - Gatra

Kepala Bidang PSBL3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta Arthaty Mulatsih, menyatakan dukungan penuh program tersebut. masalah sampah di Indonesia, termasuk di Kota Solo merupakan tantangan besar bukan hanya bagi pemerintah namun seluruh elemen masyarakat dari hulu ke hilir.

“Perlu kolaborasi baik antar semua elemen sebagai salah satu upaya kolektif dalam penyelesaian masalah sampah kemasan di Kota Solo. Melalui program ini, diharapkan masyarakat dapat semakin peduli akan sampah kemasan yang dihasilkan serta mendukung tercapainya Indonesia Bebas Sampah 2030,” jelasnya. Program ini, lanjut Arthaty, sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam pengurangan sampah, khususnya pengurangan sampah oleh produsen di Indonesia.

Baca jugaGanjar Yakin Jawa Tengah Bisa Atasi Sampah | Teknologi

Founder Green Movement Indonesia, Tasya Kamila menilai sampah merupakan aslah satu masalah lingkungan utama di Indonesia yang perlu ditindaklanjuti serius. Baik pemerintah, swasta, komunitas, maupun masyarakat umum. Survet Green Movement Indonesia di akhir 2021 menunjukkan dari 101 responden, 56,4% belum mulai memilah sampah.

“Kami ingin mengajak anak muda Indonesia untuk semakin sadar untuk mulai peduli dengan sampah yang mereka hasilkan sekaligus mengedukasi dan memfasilitasi masyarakat untuk menyalurkan sampah kemasan ini ke sentra-sentra daur ulang di dekat tempat tinggal mereka,” jelasnya.

 

168