Home Internasional Kremlin: Terlalu Cepat Menilai Pembicaraan dengan Ukraina

Kremlin: Terlalu Cepat Menilai Pembicaraan dengan Ukraina

Moskow, Gatra.com - Kremlin mengatakan terlalu dini untuk menarik kesimpulan dari putaran pertama pembicaraan yang diadakan dengan Ukraina, untuk mengakhiri perang menyusul invasi Moskow pekan lalu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin telah diberitahu tentang pembicaraan tersebut. “Bahwa "terlalu dini untuk menilai" hasilnya,” katanya dikutip AFP, Selasa (1/3).

Pejabat Rusia dan Ukraina bertemu pada hari Senin di perbatasan Belarus dan Ukraina dalam pembicaraan pertama sejak pecahnya perang.

Peskov mengatakan Moskow akan "menganalisis" hasil pembicaraan.

Dia berbicara beberapa jam setelah pejabat Ukraina mengatakan tentara Rusia menembaki alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv.

Pasukan Rusia juga mencapai kota selatan Kherson pada hari Selasa, dan terus maju dari Krimea yang dicaplok Moskow.

Peskov mengatakan pasukan Rusia “tidak melakukan serangan terhadap infrastruktur sipil atau kompleks perumahan,” meskipun ada bukti yang tersebar luas.

Ukraina mengatakan lebih dari 350 warga sipil telah tewas sejak Moskow melancarkan serangannya Kamis lalu.

Rusia telah mengakui kerugian tetapi belum mengungkapkan berapa banyak tentaranya yang tewas sejauh ini.

Beberapa pemimpin regional Rusia mulai menyebutkan nama tentara yang tewas di Ukraina pada Selasa.

Peskov mengatakan mereka tidak memerlukan izin dari Moskow untuk melakukannya tetapi menolak untuk mengatakan berapa banyak orang Rusia yang terbunuh.

“Mari kita tunggu sampai akhir operasi ini,” katanya.

Menteri Pertahanan Moskow Sergei Shoigu mengatakan sebelumnya pada hari Selasa bahwa Rusia akan melanjutkan serangannya di Ukraina, sampai “tujuannya tercapai.”

Dia mengatakan Moskow bertujuan untuk "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" Ukraina, serta melindungi Rusia dari ancaman militer yang diciptakan oleh negara-negara Barat.

Rusia telah menghadapi rentetan sanksi internasional karena melancarkan serangannya di Ukraina.

115