Home Kebencanaan Cuaca Ekstrem hingga Maret-April, BPBD Cilacap Intensif Perbaiki Tanggul Kritis

Cuaca Ekstrem hingga Maret-April, BPBD Cilacap Intensif Perbaiki Tanggul Kritis

Cilacap, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) mengintensifkan sosialisasi mitigasi dan tanggap darurat bencana di kawasan rawan banjir dan longsor seturut perkiraan risiko cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berpotensi terjadi sampai Maret-April 2022.

Sejalan dengan itu, BPBD bekerja sama dengan berbagai pihak melakukan perbaikan tanggul kritis yang bisa memicu bencana banjir di sejumlah titik rawan. “Penguatan jaringan-jaringan, seperti misalnya, tanggul kita perbaiki,” kata Edi Sapto Prihono, Kepala Unit Pelaksana (UPT) BPBD Majenang.

Edi Sapto menjelaskan, di wilayah Cilacap barat, sejumlah desa di Kecamatan Wanareja menjadi langganan banjir. Pasalnya, lokasinya berada di lembah dan menjadi tampungan air dari pegunungan di sekitarnya. Selain itu, ada pula kawasan rawan banjir karena sistem drainasenya yang buruk dan tidak mampu menampung limpahan air dari dataran tinggi.

Dia juga mengungkapkan, dari 30 lebih desa rawan longsor di Cilacap, sebagian besar berada di eks-Distrik Majenang, meliputi Kecamatan Karangpucung, Cimanggu, Majenang, Wanareja dan dayeuhluhur. Pasalnya, wilayah eks-distrik Majenang berkontur miring lantaran berada di wilayah pegunungan tengah Jawa.

Karena itu, kata dia, BPBD dan pihak terkait lainnya intensif melakukan sosialisasi mitigasi terutama di wilayah yang berisiko tinggi dan atau pernah mengalami longsor. Selain antisipasi longsor, BPBD dan pihak terkait lainnya juga intensif memperbaiki tanggul-tanggul yang kritis untuk mencegah banjir.

“Antisipasi atau kesiapsiagaan kita di jajaran BPBD dan Pemerintah Kabupaten Cilacap, kita intensifkan sosialisasi di lokasi atau bermukim di daerah-daerah rawan bencana, baik itu banjir dan lain dan sebagainya. Sosialisasi kita sering lakukan, kita laksanakan,” ucap dia.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, fenomena cuaca ekstrem masih bisa terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada periode Maret-April 2022. Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan, bukan hanya hujan es, pada bulan-bulan ke depan ancaman cuaca ekstrem masih mengintai wilayah-wilayah di Tanah Air.

"Mengingat potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan es, hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang masih dapat terjadi hingga Maret-April mendatang, maka BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi cuaca ekstrem tersebut," kata Guswanto dalam keterangan tulis, beberapa waktu lalu.

"Serta dampak yang dapat ditimbulkan berupa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, jalan licin, pohon tumbang, dan lain-lain," kata dia lagi.

1269