Karanganyar, Gatra.com- Usulan pembuatan sirkuit balap sepeda motor mencuat seiring maraknya pemasangan knalpot blombongan. Dari sebelumnya diusulkan oleh elite politik, kini direspons positif aparat kepolisian.

"Apapun kebijakan Pemda, kita dukung. Misalnya dibuatkan sirkuit balapan, itu lebih baik. Ada tempat spesifik bagi pehobi balap sepeda motor, menyalurkan hobi, legal dan tidak membuat resah masyarakat," kata Kasatlantas Polres Karanganyar, Jateng, AKP Sarwoko kepada Gatra.com, Minggu (6/3).

Ia tak memungkiri operasi lalu lintas menyasar penggunaan knalpot tidak standar. Puluhan sepeda motor diamankan ke markas kepolisian tiap akhir pekan karena melanggar ketentuan. Sarwoko juga memberi imbauan pemilik toko modifikasi supaya tidak melayani pemasangan knalpot blombongan bagi non klub. Namun kenyataannya, penertiban tak membuat jera penggunanya. Mereka umumnya menongkrong di Ngargoyoso dan Tawangmangu di akhir pekan.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Ilyas Akbar Almadani membawa usulan pembangunan sirkuit balap sepeda motor ke pembahasan fraksi Golkar. Kalangan DPRD dari fraksinya diminta meneruskan usulan itu ke pembahasan lebih serius.

"Mewadahi hobi daripada diuber-uber dan dicap pembawa onar. Pehobi motor sebenarnya butuh difasilitasi. Misalnya ada sirkuit, tentu lebih baik," katanya.

Ketua KONI Karanganyar, Sumarno mengatakan komunitas olahraga balap motor perlu mendaftarkan dirinya secara legal. Ia membuka kesempatan itu. "Komunitas pehobi dan pebalap motor silakan mengajukan audiensi secara formal. Baru kemudian kami membahasnya bersama dinas terkait," katanya.

Sementara itu belasan pengendara sepeda motor kena tilang karena kedapatan memasang knalpot blombongan, Sabtu (5/3). Mereka diminta mengurus denda tilang sekaligus mengembalikan sepeda motornya ke spesifikasi semula.