Home Nasional Wamena Lumpuh, TPNPB-OPM Ajak Jakarta Berunding, Orang Papua Banyak Mati Kena AIDS

Wamena Lumpuh, TPNPB-OPM Ajak Jakarta Berunding, Orang Papua Banyak Mati Kena AIDS

Wamena, Gatra.com- Ribuan rakyat Papua wilayah Budaya Lapago Wamena turun ke jalan pada hari ini, Kamis (10/3). Aksi itu membuat Kota Wamena lumpuh. Kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim mereka adalah rakyatnya. Karena itu pihaknya mengajak Jakarta untuk berunding.

"Itu rakyat Wamena bangkit. Itu kami punya rakyat. Dan saya orang suku Yali. Kami orang Yali mengerti semua bahasa orang di gunung. Sekarang tidak ada otonomi, tidak ada pemekaran. Duduklah di meja perundingan dengan kami," kata Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom kepada Gatra.com.

"Selama ini kami sudah bilang bahwa TPNPB itu berjuang tidak sendirian. Tetapi didukung rakyat Papua. Jika suatu hari kami bilang, hancurkan kota-kota dan rebut kemerdekaan itu akan terjadi," klaimnya.

"Apalagi kami dari orang pegunungan tengah. Kita semua sumbernya dari Wamena sana. Dari Wamena. Dari Suku Yali. Semua kami di Pegunungan Bintang itu Suku Yali Besar. Dari semua suku-suku kami punya hubungan. Clan," katanya.

"Orang yang perang itu punya semangat tinggi. Kami mau kasih tahu, pada 6 Oktober 2001, di Wamena mereka naikan bendera (Bintang Kejora). Sampai polisi masuk masyarakat lawan. Itu bisa terjadi," katanya.

"Indonesia kami berjuang itu untuk rakyat kami, untuk bangsa kami, untuk negeri kami, oleh karena itu, siapa pun presidennya kirim bagus jika membuka diri dengan kami di meja perundingan. Itu kuncinya," katanya.

"Kalau Jakarta begitu, rakyat Papua tidak ada takut. Indonesia kirim tentara banyak itu memangnya tahu medan? Jakarta kirim tentaramu yang tidak tahu medan, TPNPB OPM tinggalnya di hutan. Kami serang mundur, serang mundur," katanya.

"Karena itu kami selalu katakan dengan sopan, mari Presiden kita bicara di meja perundingan membahas hak politik rakyat Papua yang ingin merdeka. Karena rakyat Papua dari Sorong ke Merauke itu ingin merdeka," klaimnya.

"Pemekaran itu bukan aspirasi rakyat. Itu orang-orang yang ambisius yang rakus harta. Orang-orang oportunis. Mental harta, mental uang. Uang Indonesia kasih banyak, pelacuran kiri kanan, mabuk, lonte-lonte kiri kanan, kena AIDS banyak mati orang Papua," keluhnya.

"Itu rakyat kami. TPNPB berjuang untuk mereka. Apalagi sekarang TPNPB diakui PBB," katanya.

56220