Home Ekonomi Pemenuhan Pangan Keluarga, Lombok Tengah Terapkan P2L

Pemenuhan Pangan Keluarga, Lombok Tengah Terapkan P2L

Lombok Tengah, Gatra.com- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) menerapkan sistem Pemanfaatan Pekarangan Lestari (P2L) sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Loteng, Lalu Ahmad Satriadi menjelaskan, program P2L ini merupakan program unggulan sebab memiliki tujuan mencegah kekurangan pangan, terutama kebutuhan rumah tangga dan mengatasi permasalahan ekonomi keluarga dimasa Pandemi

“Pada program P2L ini Dinas ketahanan pangan Kabupaten Lombok Tengah melaksanakan sosialisasi dan pembinaan langsung kemasyarakat melalui sistem pemanfaatan pekarangan yang dikontrol melalui kelompok guna memudahkan petugas penyuluh dalam melaksanakan sosialisasi dan pembinaan dimasing masing desa, hingga dusun dan RT,” kata Satriadi, di Lombok Tengah, Senin (14/3).

Ia mempertegas, P2L merupakan program Idola, lantaran secara nyata dan terbuka berpeluang membangun kemandirian ekonomi rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan, sehari hari, bersifat saling menguntungkan secara makro ekonomi dengan berinteraksi saling memberi bertukar kebutuhan sesuai tradisi bermasyarakat.

Terobosan ini bersifat saling menunjang kebutuhan karena hasil yang ada dapat diolah dan dikelola sendiri sehingga membantu kebutuhan ekonomi.

“Jadi sasaran utama dari program ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang diarahkan memanfaatkan pekarangan baik yang luas ataupun sempit, kemudian membentuk kelompok P2L,” terang mantan Camat Sekotong, Lombok Barat ini.

Kadis Ketahanan Pangan Daerah Lombok Tengah, L. Ahmad Satriadi. (GATRA/Hernawardi)

Ditambahkan dia, P2L juga direspon positif oleh masyarakat karena dinilai sebagai program kreatif yang sangat menarik, kemudian praktis dan menguntungkan.

“Warga selain menanam kebutuhan dapur, kita juga membantu mereka seperti memelihara itik untuk telur asin dan ayam petelur," jelas pria yang karib disapa Miq Adi tersebut.

Program ini mengembangkan metode pemanfaatan memberi pakan ternak ayam dan itik dengan bahan tambahan alami tanpa konsentrat. "Pada intinya P2L adalah satu sistem integrasi antara peternakan dan tanaman pekarangan yang sifatnya saling menopang,” kata Miq Adi.

Selain itu Ia juga menyebutkan, masyarakat memanfaatkan kotoran ternak di Lombok Tengah menjadi pupuk. Tanaman yang dinilai tak produktif dapat dijadikan pakan ternak atau kompos cair.

Mantan Sekretaris Dinas Pariwisata Lombok Barat ini juga mencontohkan, Desa Barabali yang telah memiliki terobosan bernilai ekonomis dengan memanfaatkan plastik sampah untuk diolah menjadi batako dan bahan bakar solar.

“Prospek yang kami rasakan hari ini, dimana kedepan akan tumbuh dan berkembang nyata sesuai harapan. Kelompok kelompok ibu rumah tangga kreatif ini makin bertambah karena setiap hari kami selalu menyempatkan diri untuk melaksanakan monitoring, evaluasi rutin untuk membangun penambahan kelompok sehingga produktivitas terus meningkat,” katanya.

Ia berharap kedepan program ini akan menjadi program unggulan dan merayap kepada olahan yang menghasilkan satu produk unggulan dalam membangun kamandirian ekonomi masyarakat yang dimulai dari rumah tangga.

1115