Teheran, Gatra.com- Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mendirikan pusat komando pusat yang bertugas melindungi fasilitas nuklir negara itu. Pendirian pusat tersebut secara resmi dikonfirmasi untuk pertama kalinya dalam sebuah laporan pada Senin (14/03) ketika mengumumkan penangkapan tim yang merencanakan tindakan sabotase di Fasilitas Nuklir Fordow. Iran Press, 15/03.

Tim tersebut, yang ditunjuk oleh agen mata-mata Israel Mossad, ditangkap oleh Organisasi Intelijen dan Pusat Komando Nuklir IRGC.

Awal tahun ini dan menyusul beberapa tindakan sabotase di fasilitas nuklir Iran, Kepala Organisasi Pertahanan Pasif Brigadir Jenderal Gholamreza Jalali mengumumkan bahwa pusat komando untuk pertahanan dan keamanan nuklir akan dibentuk.

Brigadir Jenderal Jalali mengatakan bahwa pembentukan pusat semacam itu akan membantu menghilangkan semua kesalahan dan kelemahan sebelumnya, membuat seluruh sistem kebal.

Televisi Iran mengatakan bahwa Garda Revolusi berhasil menggagalkan "operasi sabotase" kompleks yang menargetkan fasilitas nuklir di selatan ibukota, Teheran, dan menangkap semua anggota sel yang bekerja sama dengan Mossad (dinas intelijen Israel).

Israel berencana untuk melakukan tindakan sabotase besar di fasilitas nuklir Fordow di dekat kota Qom, sebelum tanggal dua puluh bulan ini.

Sumber yang sama menunjukkan bahwa Tel Aviv telah merekrut elemen untuk mendekati teknisi yang bekerja di departemen centrifuge generasi keenam di fasilitas tersebut.

Televisi Iran mengatakan bahwa seorang perwira Mossad menghubungi salah satu teknisi di fasilitas itu, dan yang terakhir bekerja sama dengannya dalam memberikan informasi tentang hal itu.

Dia juga menyatakan bahwa dinas intelijen Pengawal Revolusi menangkap semua (elemen) sel yang bekerja sama dengan Mossad.