Home Ekonomi Pengakuan Pengguna Mesin Commonrail Isuzu

Pengakuan Pengguna Mesin Commonrail Isuzu

Jakarta, Gatra.com - Mulai April 2022 semua kendaraan niaga bermesin diesel yang diproduksi di Indonesia harus memenuhi standar emisi Euro 4. PT Isuzu Astra Motor Internasional (IAMI), salah satu produsen kendaraan niaga di Indonesia menyatakan siap untuk masuk era baru ini.

Perusahaan patungan PT Astra International dengan prinsipal Isuzu Motors Ltd ini sudah memproduksi kendaraan dengan teknologi commonrail sejak sepuluh tahun lalu. Teknologi commonrail menjadi salah satu kunci menghasilkan emisi mesin diesel yang lebih bersih sesuai standar Euro 4.

Isuzu GIGA yang diperkenalkan tahun 2011 menjadi model pertama yang menggunakan mesin diesel commonrail. Selanjutnya pada 2018 IAMI meluncurkan Isuzu Elf NMR 81 yang juga menggunakan mesin commonrail. Pada tahun 2019 Isuzu Indonesia ekspor perdana Isuzu Traga dengan standar emisi Euro 4 ke Filipina.

Berbekal pengalaman panjang dengan teknologi commonrail, IAMI berhasil membangun kekuatan sumberdaya mekanik yang lebih siap dan akrab dengan teknologi ini. IAMI juga berhasil membangun jaringan inventory dan layanan purna jual yang tangguh di seluruh Indonesia untuk melayani para konsumennya.

Salah satu konsumen setia Isuzu, Djoko Handoko, Owner PT Mitra Karya Makmur menceritakan pengalamannya menggunakan truk ini. Pengusaha yang bergerak di bidang infrastruktur ini membeli lima unit Isuzu GIGA tahun 2011 saat model ini diperkenalkan. Tidak butuh waktu lama, dalam 12 bulan kemudian, secara bertahap armada Isuzu GIGA miliknya bertambah hingga 40 unit. Sampai saat ini perusahaannya mengoperasikan 180 unit Isuzu GIGA.

"Kami sudah dari pertama kali menggunakan Isuzu dengan mesin common rail ini. Layanan purna jualnya juga sangat baik dan tentunya menguntungkan bagi kami," ujar Djoko di panggung booth IAMI di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2022 di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (14/3).

Perusahaannya berhasil mengembangkan SOP (standard operating procedure ) agar operasional kendaraan optimal. Seperti; hanya menggunakan bahan bakar solar industri yang sulfurnya rendah. “Kami membeli solar industri, karena sekalian untuk bahan bakar peralatan lain di proyek,” ujar lelaki berkacamata itu.

Baca juga: Isuzu Tampil Mentereng di Jakarta Auto Week 2022

Selain itu, pengemudi di perusahaannya, selalu mengisi bahan bakar ketika isi tangki tinggal separuh. Harus diisi penuh. Pengemudi juga wajib memeriksa dan membuang endapaan di filter (yang terbuat dari kaca) kendaraannya. Langkah ini guna memastikan tidak ada endapan yang masuk hingga ke mesin.

Sebagai penyedia jasa angkutan proyek, perusahaannya kadang kala harus mengirim armadanya ke lokasi proyek yang jauh. Pada kondisi seperti, sebelum berangkat, tangki bahan bakar diisi penuh dengan solar industri. Jika tidak cukup, maka pengemudinya mengisi bahan bakar Dexlite. “Nanti direimburse ke perusahaan,” ungkapnya.

Baca juga: Perbedaan Mesin Baru Hino dan Lama, Selain Lebih Bertenaga

Dengan perawatan yang baik, Djoko mengaku belum ada unit yang turun mesin. Bahkan unit yang sudah beroperasi sepuluh tahun. “Paling yang rusak, bak-nya, mesinnya tidak,” katanya.

Isuzu Astra sendiri menurut dia begitu sigap dalam melakukan pelayanan aftersales service  kepada konsumen. Terbukti ketika pemilik Isuzu Giga mengalami masalah langsung direspon dengan cepat, bahkan tidak harus menunggu lama dalam hal perbaikan unitnya.

"Kami sebagai konsumen yang sudah lama menggunakan mesin common rail Isuzu, tidak khawatir menyambut kebijakan baru soal emisi gas buang Euro4 nanti," tutur Djoko yang mengaku tidak berniat menjual truk-truk miliknya.

IAMI menjelaskan, truk dengan spesifikasi Euro 4 menggunakan komponen yang sebagian besar sama dengan yang lama.

Komponen Isuzu Traga 90 persen sama dengan model Euro II. Sedangkan Elf 83 persen sama. Sementara GIGA 90 persen juga sama seperti model sebelumnya. Dengan kondisi seperti itu, konsumen tidak perlu khawatir ketersediaan suku cadang karena tidak ada bedanya.

Sedangkan untuk di part fast moving, perbedaan pada Isuzu GIGA hanya ada tiga saja, yaitu Air Cleaner, Fuel Filter dan Cover Clutch, sedangkan untuk Isuzu Elf ada 5, yaitu Belt Cooling Fan, Element Fuel Filter, Element Oil Filter, Disc Clutch, dan Cover Clutch.

Dari sisi perawatan karena 90 persen sama dengan model sebelumnya maka interval penggantian sparepart tetap sama. Saat ini IAMI sudah memiliki 145 unit Bengkel Isuzu Berjalan (BIB), 2.403 partshop, dan 73 Bengkel Mitra Isuzu (BMI). Salah satu unit Bengkel Isuzu Berjalan ditampilkan di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week 2022.

335