Karanganyar, Gatra.com - Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Tengah mengingatkan bahwa Pemilu serentak dan Pilkada pada 2024 tak boleh ditunda dengan alasan apapun.

“Semua harusnya taat konstitusi. Pemilu sudah diatur waktunya. Jangan karena kepentingan pribadi dan kelompok, mempermainkannya. Sangat disayangkan itu (wacana penundaan) justru datang dari para elite,” kata Sriyanto kepada wartawan di Karanganyar, Senin (21/3).

Ia menyebut Partai Gerindra tak terpengaruh isu penundaan pemilu. Penundaan pemilu berarti pula perpanjangan masa jabatan presiden dan parlemen—serta pula kepala daerah. Gerindra justru sedang menghimpun kekuatannya untuk memenangkan pemilu serentak dan Pilkada di 2024. Sriyanto secara pribadi juga menyiapkan maju ke DPR RI.

Dikatakan, mengubah konstitusi hanya dibenarkan jika situasi bangsa ini sedang kritis. Amandemen UU terkait masa jabatan presiden pada akhir masa Orde Baru lalu diundangkan untuk membatasi kekuasaan absolut.

“MPR mengamandemen untuk kebaikan. Pembatasan masa jabatan presiden untuk dua periode itu untuk kebaikan. Jika diamandemen lagi, apakah jadinya nanti. Apakah jadi catatan demokrasi yang buruk?” katanya.

Semua pihak, lanjutnya diminta mewaspadai modus-modus penundaan pemilu yang dipakai untuk memuluskan rencana jahat itu. Misalnya dengan alasan pandemi yang belum berakhir. Ia menyebut, alasan itu konyol.

“Rakyat sudah patuh prokes. Tinggal elite yang memberi contoh baik. Jangan malah nanti terjadi pembangkangan. Kasihan rakyat dibebani berbagai persoalan. Migor saja belum selesai,” katanya.