Home Nasional Ini Pernyataan Egianus Kogeya Usai Granat Pos Marinir

Ini Pernyataan Egianus Kogeya Usai Granat Pos Marinir

Ndugama, Gatra.com- Brigjen Egianus Kogeya, panglima kelompok yang menamakan diri Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB) mengeluarkan pernyataan usai kombatannya menggranat Pos Marinir di Keneyam, 26/03. Akibat serangan di Pos Satgas Mupe Yonif Marinir-3, menyebabkan 10 TNI terluka, salah satunya gugur akibat peristiwa tersebut.

Dari 10 anggota TNI yang terluka, sebanyak delapan anggota mengalami luka akibat serpihan granat, satu orang kritis (akhirnya gugur), dan satu orang gugur yakni seorang Komandan Peleton (Danton) Lettu Muhammad Iqbal.

Egianus Kogeya sebagai panggima TPNPB KODAP III Derakma Ndugama menyatakan bertanggungjawab terahadap serangan itu. "Saya siap bertanggungjawab atas penembakan di ujung bandara, belakang kantor perikanan ibu kota Kabupaten Nduga, Papua," tegas Egianus, 27/03.

Egianus juga mengancam pihak-pihak yang mendukung program pembangunan di Papua. "Saya tidak akan kompromi terhadap keluarga, baik itu adik, kakak, mama, bapa yang membawa Program pembangunan oleh Pemerintah Indonesia di Kabupaten Ndugama dari danau Habema sampai pelabuhan Mamugu Batas Batu," katanya.

Dia menuntut wartawan asing dibolehkan masuk ke Papua. "Pemerintah Republik Indonesia segera buka akses jurnalis internasional dan tim pencari fakta ke tanah Papua!" tuntutnya.

Tentang dialog damaia yang dinisiasi Komnas HAM, Kogeya tegas menolak. "TPNPB Kodap III Ndugama Derakma menolak upaya Indonesia untuk melaksanakan dialog damai, tetapi kami minta harus ada pihak ketiga yaitu PBB," katanya.

Egianus juga minta PBB campur tangan di Papua. "Kami minta PBB mengutus intervensi Dewan Keamanan PBB di Papua. Karena kejahatan kemanusiaan semakin nyata," klaimnya.

39897