Home Regional Sawah Terendam Banjir, 847 Hektare Terancam Gagal Panen

Sawah Terendam Banjir, 847 Hektare Terancam Gagal Panen

Banyumas, Gatra.com – Ribuan hektare sawah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terdampak banjir sejak 15 Maret 2022 lalu. Akibatnya, sebagian petani gagal panen, gagal tanam, dan harus mengulang penanaman padi.

Kepala Bidang Pertanaman Pangan Dinas Pertanian Cilacap, Melati Asih mengatakan, banjir yang berlangsung lebih dari sepekan menyebabkan sedikitnya 2.626 hektare terendam. Dari jumlah itu, sekitar 847 hektare tanaman padi siap panen, terendam lebih dari sepekan sehingga terancam puso.

“Kalau yang tadi menjelang panen, itu seluas 847 hektare. Itu ada di tiga kecamatan, Nusawungu, Kroya dan Kesugihan,” katanya, Senin (28/3).

Meski, kata dia, sebagian petani tetap memanen padinya setelah air surut mulai 25 Maret, namun kondisinya sudah menghitam atau tidak layak. Dipastikan padi mengalami penurunan kualitas dan sebagian lainnya benar-benar gagal panen.

“Ini yang tadi sudah siap panen, itu umurnya antara 70-90 hari setelah tanam. Ya secara kondisi fisik (buruk),” jelasnya.

Dia mengaku belum memperoleh data pasti berapa luasan yang bisa dipanen dan gagal panen. Karena itu, diasumsikan ratusan hektare sawah itu gagal panen karena buruknya kualitas.

Artinya, petani kehilangan sekitar 5.000 ton lebih gabah kering panen (GKP) dengan perhitungan produksi 6 ton per hektare.

Melati menambahkan, selain menyebabkan gagal panen, banjir juga juga menyebabkan benih di persemaian dan pertanaman padi puso. Benih puso terjadi di Cilacap wilayah timur, seluas 40 hektare atau jika dikonversikan untuk lahan seluas 800 hektare.

Kemudian, tanaman padi usia muda, kurang dari satu bulan seluas 979 hektare puso dan dipastikan harus tanam ulang di sejumlah kecamatan.
“Kalau diperhitungkan, potensi kehilangan gabah ya, itu 10 ribu ton lebih,” ucap dia.

1137