Home Lingkungan Peduli Sungai, DMC Resmikan Pangkalan Sungai Ciliwung

Peduli Sungai, DMC Resmikan Pangkalan Sungai Ciliwung

Jakarta, Gatra.com - Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa meresmikan lima pangkalan Sungai Ciliwung dan mengadakan Tarhib Ramadan di lima pangakalan Sungai Ciliwung.

Acara tersebut diisi dengan pengarungan Sungai Ciliwung dan peresmian perpustakaan. Kegiatan ini sebagai komitmen DMC Dompet Dhuafa dalam meningkatkan literasi tentang peduli lingkungan dan upaya pengurangan risiko bencana.

"Kita perlu mencetak generasi-generasi baru untuk menjaga alam. Kita bisa belajar seperti air yakni hidup dengan memberi manfaat," ujar Direktur Dakwah, Budaya, dan Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa, Ahmad Shonhaji di Jakarta pada Jumat (1/4).

Adapun program intervensi yang dilakukan DMC Dompet Dhuafa yakni turut membantu pembangunan Trap Terasering, Dermaga Pangkalan serta sarana sanitasi MCK di Saung Bambon Riverside (Srengseng Sawah), KPC Kedung Sahong (Lenteng Agung), Ciwilung Muara Bersama-CMB (Tanjung Barat), Padepokan Ciliwung Condet-PCC (Balekambang), dan Kometa (Balekambang).

"Kata sungai dalam Al Quran ada tiga klaster terbesar penggunaan. Pertama terkait dengan surga. Ada ayat yang menjelaskan surga dengan kalimat sungai yang mengalir di bawahnya. Kedua tentang keagungan ciptaan Allah bagaimana sungai itu tercipta. Ketiga tentang bahaya air hujan yang berlimpah dalam sungai," terang Chief Executive DMC Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit.

"Poin ketiga menekankan kepada kita bahwasanya kalau tidak menjaga hujan dan kelestarian sungai dikhawatirkan akan membinasakan kita, seperti banjir dan longsor," lanjut Haryo.

Menurut peta interpretasi penggunaan DAS tahun 2001 dalam penelitian Kuswadi (2002), kawasan hutan di sub-DAS Ciliwung Hulu mengalami penurunan dari tahun 1999-2001 sebesar 16,62%.

Penurunan tersebut diikuti oleh peningkatan alih guna lahan sebagai pemukiman, perkebunan, dan pertanian dataran tinggi. Berkurangnya daerah resapan air akibat penebangan hutan dan konversi lahan mengakibatkan air tidak dapat meresap ke dalam tanah namun mengalir deras di batang sungai Ciliwung, dari hulu menuju hilir.

DAS Ciliwung di daerah hulu tidak terlalu lebar, jika ditambah dengan adanya penyempitan akibat pembangunan. Pada musim penghujan kondisi tersebut dapat menyebabkan air hujan meluap ke wilayah sekitar yang menyebabkan banjir dan longsor di daerah hulu.

Hal sebaliknya juga akan terjadi pada musim kemarau, air yang tidak terserap dan tersimpan di dalam tanah akan menyebabkan turunnya debit air kali yang berdampak pada kegagalan panen dan juga kesulitan warga akan air bersih.

Atas latar belakang tersebut DMC Dompet Dhuafa menghadirkan “Program Pemberdayaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Berbasis Pengelolaan DAS Pada Kali Ciliwung”. Kegiatan ini berpusat pada kelompok masyarakat yang bermukim di sekitar DAS kali Ciliwung yang akan dijadikan sebagai pilot project.

"Ini acara yang luar biasa. Karena ada lima pangkalan yang diresmikan. Mudah-mudahan program ini berkembang. Hal ini juga selaras dengan BPBD DKI Jakarta yakni fokus pemberdayaan komunitas untuk ekowisata dan eduwisata," jelas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta, Basuki Rakhmat.

Selain itu juga DMC Dompet Dhuafa melakukan program edukasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat agar mampu beraktivitas atau bahkan memanfaatkan lingkungan di sekitarnya untuk menambah penghasilan tanpa merusak fungsi dari DAS.

"Sangat bersyukur dan terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa dengan adanya pemberdayaan masyarakat. Dengan adanya terasing agar tidak longsor dan juga pembangunan sarana sanitasi MCK," pungkas Asdat Zen selaku Koordinator Saung Bambon.

115