Home Teknologi Astronom Bosscha: Hilal Bisa Dilihat

Astronom Bosscha: Hilal Bisa Dilihat

Bandung, Gatra.com- Upaya Observatorium Bosscha 'mengejar' hilal gagal. "Pengamatan dari Bosscha tidak berhasil menangkap citra hilal. Cuaca berawan hingga bulan terbenam di ufuk," kata astronom Bosscha Yatny Yulianty, 01/04.

Alumni Astronomi ITB yang menfokuskan diri pada kosmologi dan edukasi astronomi itu menegaskan bahwa jika cuaca bersahabat ketinggian hilal 1o 48' 59,9" bisa diamati. "Pengalaman kami selama ini belum pernah menemui kondisi seperti sekarang, jadi belum bisa diverifikasi. Namun dari penilaian kami terhadap performance instrumen dan metode, dengan kondisi ideal kami cukup yakin bisa diamati," tegasnya.

Namun karena cuaca tidak bersahabat (tertutup awan) maka di sinilah pentingnya perhitungan atau hisab untuk negeri tropis yang senantiasa berselimut awan. 

Data Hilal Ramadhan 1443 H – Observatorium Bosscha, Lembang, Koordinat: 6° 49' 50" LS, 107° 37' 00" BT; waktu (UT +7 jam); ketinggian: 1310 mdpl., Jumat, 1 April 2022

Konjungsi geosentrik 1 April 2022, pukul 13:24:25 WIB
Matahari terbenam    17:54:33 WIB
Bulan terbenam 18:05:30 WIB
Selisih waktu terbenam Matahari-Bulan 00 jam 11 menit
Usia Bulan saat Matahari terbenam (geosentrik) 04 jam 30 menit
Elongasi Bulan 03° 08’ 34,1''
Iluminasi (persentase kecerahan Bulan) 0,08%
Tinggi Matahari -00° 49’ 59,9''
Tinggi Bulan 01° 48’ 28,4'
Azimuth Matahari 274° 33’ 28,4''
Azimuth Bulan 272° 51’ 15,6''

 Sebagai institusi pendidikan dan penelitian di bidang astronomi, Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung melaksanakan pengamatan bulan sabit muda pada hampir setiap bulan. Setiap tahunnya, Observatorium Bosscha menjadi salah satu rujukan untuk penetapan awal Ramadhan dan Syawal bagi Kementerian Agama Republik Indonesia dan masyarakat umum.

Observatorium Bosscha menyelenggarakan pengamatan bulan sabit pada 1 April 2022 yang merupakan penanda beralihnya bulan Sya’ban ke bulan Ramadhan 1443 H.

Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang pada tanggal 29 Maret hingga 2 April 2022 dari pagi hari hingga bulan terbenam di ufuk Barat.

Kegiatan pengamatan bulan sabit oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi (sudut antara dua benda langit dilihat dari bumi, terutama sudut antara bulan dan matahari) dan ketebalan sabit bulan, dan juga dalam rangka rukyatul hilal bulan Ramadhan 1443 H.

Rukyatul hilal dilakukan pada sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah Matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah Matahari terbenam ini disebut sebagai hilal.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakan sebuah teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor yang dilengkapi detektor kamera berbasis CCD. Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan.

Kegiatan ini merupakan pengamatan internal yang hanya dihadiri oleh staf Observatorium Bosscha, untuk mematuhi himbauan agar tidak berkegiatan yang melibatkan banyak orang di suatu tempat.

Di Indonesia, pihak yang berwenang menentukan awal Ramadhan dan Syawal adalah pemerintah Republik Indonesia melalui proses sidang itsbat.

Tugas Observatorium Bosscha adalah menyampaikan hasil perhitungan, pengamatan, dan penelitian tentang hilal kepada unit pemerintah yang berwenang jika diperlukan sebagai masukan untuk sidang itsbat.

Posisi bulan di atas ufuk. (Observatorium Bosscha)

 

452