Home Lingkungan Flushing PLTA Picu Kematian Massal Ikan, DLH Banyumas Koordinasi dengan BBWS

Flushing PLTA Picu Kematian Massal Ikan, DLH Banyumas Koordinasi dengan BBWS

Banyumas, Gatra.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak untuk menghentikan proses pembuangan lumpur (flushing) yang diketahui sudah terjadi dua kali pada awal April 2022 ini.

Pasalnya, flushing tak terkendali itu menyebabkan kematian massal ikan dan mengancam biota sungai lainnya. Kematian massal ikan pertama terjadi pada 1 April, adapun yang kedua terjadi pada 6 April 2022.

Kepala DLH Banyumas, Junaedi mengatakan flushing yang tak terkendali menyebabkan ancaman terhadap biota sungai dan ekosistem sungai. Pasalnya, lumpur yang dibuang ke aliran sungai bervolume sangat besar.

Karena itu, butuh koordinasi matang antarintstansi agar flushing tidak berdampak besar, terutama untuk ekosistem sungai dan masyarakat yang memanfaatkan aliran Serayu

“Jadi kami mau koordinasi ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak. Karena yang punya kewenangan pengelolaan sungai itu di sana. Jadi yang nanti memberikan teguran, peringatan, itu dari yang punya kewenangan di bidang sungai,” jelas Junaedi, Jumat (8/4).

Menurutnya, selain menyebabkan kematian massal biota sungai, flushing PLTA Mrica juga menyebabkan Perusahaan Air Minum daerah (PDAM) tidak bisa mengolah air saking pekatnya air sehingga ribuan pelanggan dirugikan.

“Itu yang kami lakukan, agar tidak dilakukan flushing. Memang dilematis. Kalau tidak diflushing, lumpurnya terlalu berat, itu bisa jebol,” ucapnya.

Junaedi menambahkan, proses flushing secara bertahap memang perlu untuk menjaga agar kawasan bendung PLTA Mrica aman. Pasalnya, volume lumpur yang terlalu tinggi juga berbahaya lantaran dalam jangka panjang memicu ancaman lainnya, misalnya bendung jebol atau tanggul jebol.

Akan tetapi, flushing harus dilakukan dengan koordinasi antarinstansi yang baik, dilakukan secara terkendali atau sedikit demi sedikit, dan dilakukan saat debit air berada di level tertinggi.

1226