Home Regional Waspada Maraknya Uang Palsu, Polda Jateng Imbau Masyarakat untuk Lebih Teliti

Waspada Maraknya Uang Palsu, Polda Jateng Imbau Masyarakat untuk Lebih Teliti

Semarang, Gatra.com - Polda Jawa Tengah (Jateng) mengimbau masyarakat agar mewaspadai peredaran uang palsu (upal) pada bulan Ramadan dan menjelang Lebaran. Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyatakan, momen Ramadan dan Idul Fitri atau Lebaran merupakan rawan beredarnya uang palsu di tengah masyarakat.

“Tingginya transaksi ekonomi dan peredaran uang yang meningkat pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri memungkinkan peredaran uang palsu di pasaran juga meningkat,” katanya, Minggu (10/4).

Oleh karenanya, Iqba mengimbau masyarakat waspada dan berhati-hati ketika menukar uang atau bertransaksi jual beli secara tunai.

Karena pelaku pengedar upal berusaha memanfaatkan kelengahan para pedagang atau penjual di pasar yang sibuk melayani pembeli sehingga tidak mengawasi keaslian uang yang diterima.

“Teliti bila menerima uang dari orang asing dengan cara 3 D yakni dilihat, diraba, dan diterawang. Apabila ada kecurigaan uang yang diterima uang palsu, masyarakat jangan ragu menolak serta meminta ganti dengan uang yang lain,” ujarnya.

Namun, apabila warga masyarakat sudah terlanjur menerima agar uang yang diduga palsu tetap simpan dan jangan digunakan. Segera lapor ke kantor polisi terdekat atau meminta klarifikasi ke bank atau langsung ke kantor Bank Indonesia terdekat.

Bila ada masyarakat yang menggunakan, membelanjakan, atau mengedarkan uang palsu, maka ada ancaman sesuai perundang-undangan yaitu 15 tahun penjara.

“Masyarakat diminta untuk tidak terlibat dalam kejahatan mengedarkan upal,” katanya.

Iqbal menambahkan masyarakat untuk dapat membedakan uang asli dan palsu dari sejumlah ciri fisik yang ada pada uang tersebut.

Menurutnya ada tiga perbedaan uang asli dan palsu, yakni pertama perbedaan warna.Perbedaan bahan baku, yakni uang rupiah asli memiliki bahan baku dari serat kapas dan dilengkapi dengan benang pengaman yang warnanya dapat berubah jika dilihat dari sudut pandang tertentu. “Ketiga tekstur kertas uang asli terutama pada bagian lambang negara sulit ditiru,” ujar Iqbal.

1074