Home Regional PDAM Cilacap: 60 Ribu Pelanggan Terdampak Banjir Lumpur Sungai Serayu

PDAM Cilacap: 60 Ribu Pelanggan Terdampak Banjir Lumpur Sungai Serayu

Cilacap, Gatra.com – Sekitar 60 ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengalami krisis air akibat banjir lumpur di Sungai Serayu sejak 6 April 2022 lalu.

Banjir lumpur terjadi setelah PT Indonesia Power melakukan flushing atau pembuangan lumpur dari Bendungan PLTA Mrica, Banjarnegara, pada 1 dan 6 April 2022 lalu.

Direktur Utama PDAM Cilacap, Bambang Yulianto mengatakan hingga saat ini masih kesulitan mengolah air baku lantaran tingkat kekeruhan air di atas ambang maksimum. Bisanya, PDAM mampu mengolah antara 700-1.000 liter air baku per detik. Namun, akibat kepekatan air Sungai Serayu saat ini mesin instalasi mesin hanya bisa mengolah sebanyak 500 liter per detik.

“Adanya banjir lumpur akibat dari flushing PLTA Sudirman di Bendungan Mrica. Saat ini kami kesulitan mengolah air baku, yang biasanya kami mampu mengolah 700 liter sampai 1.000 liter per detik, karena efek banjir lumpur ini, kami hanya bisa mengolah 500 liter per detik,” ujarnya.

Kondisi ini mengganggu suplai air pelanggan di sebagian wilayah Cilacap, yakni di Kecamatan Cilacap utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Kesugihan, Jeruklegi, Kawunganten, Maos, Kroya, Nusawungu, dan Adipala.

“Ini berakibat kepada masyarakat yang kesulitan air,” ujarnya.

Bambang menambahkan, kondisi ini sangat menyulitkan PDAM sebagai penyedia air bersih untuk warga. Pengelola Bendung PLTA Mrica juga diminta bertanggung jawab atas dampak yang telah ditimbulkan. 

Ia meminta maaf kepada pelanggan PDAM yang mengalami kesulitan air akibat banjir lumpur ini.

“Sekitar 50 ribu – 60 ribu pelanggan PDAM, di Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Kecamatan Kesugihan, Jeruklegi, Kawunganten, Maos, Kroya, Nusawungu, dan Adipala, mengalami krisis air karena dampak banjir lumpur dari PLTA Mrica ini,” ungkapnya.

1310