Home Regional Terjadi Lagi! Perang Sarung Berujung Maut di Tegal, Polisi Ciduk 19 Remaja

Terjadi Lagi! Perang Sarung Berujung Maut di Tegal, Polisi Ciduk 19 Remaja

Slawi, Gatra.com - Polres Tegal, Jawa Tengah menciduk 19 orang menyusul perang sarung yang berujung tewasnya seorang remaja, Minggu dini hari (10/4). Mereka diperiksa untuk mengungkap pelaku yang menewaskan korban.

Belasan remaja itu dibawa anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) ke Mapolres Tegal sejak Minggu malam. Hingga Senin siang (11/4), tampak masih dilakukan pendataan dan pemeriksaan terhadap para remaja ini.

Kepala Satreskrim Polres Tegal, AKP I Dewa Gede Ditya Krishnanda mengatakan, pemeriksaan terhadap 19 remaja tersebut sebagai bagian dari penyelidikan tewasnya C (16) setelah mengikuti perang sarung di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Minggu dini hari. "Mereka kita lakukan pendataan dan pemeriksaan. Kebanyakan dari mereka anak di bawah umur. Nantinya kita juga undang pihak sekolah dan orang tua," katanya, Senin (11/4).

Menurut Dewa, mereka yang diperiksa berstatus saksi. Namun tidak menutup kemungkinan bisa ditetapkan sebagai tersangka jika ada bukti-bukti pendukung.

"Statusnya saksi karena mereka ikut terlibat perang sarung. Nanti hasil pemeriksaan akan dilakukan gelar perkara. Bilamana mengarah tersangka nanti akan dilakukan penetapan tersangka untuk diproses hukum," jelasnya.

Dewa mengungkapkan, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan tim forensik Polda Jawa Tengah pada Senin (11/4), korban tewas disebabkan terjadinya pendarahan di kepala.

"Dari hasil otopsi, pendarahan di bagian kepala itu akibat benturan benda tumpul. Tidak ada luka kerena senjata tajam," ucap Dewa.

Sebelumnya diberitakan, seorang remaja di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah tewas setelah mengikuti perang sarung yang marak terjadi sejak memasuki Ramadan. Korban tewas setelah sempat dirawat di rumah sakit. Korban diketahui berinisial C (16). Siswa kelas 12 sebuah SMK Negeri itu merupakan warga Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.

Kapolsek Slawi AKP Suratman membenarkan adanya kejadian tersebut. "Benar, informasinya korban meninggal habis ikut perang sarung," katanya saat dikonfirmasi, Minggu malam (10/4).

Menurut Suratman, kejadian itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari orang tua korban yang menyebut anaknya mengalami sakit dan harus dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi pada Minggu pagi setelah mengikuti perang sarung. "Setelah dibawa ke rumah sakit dan dirawat, tadi habis Magrib sekitar pukul 18.45 WIB korban meninggal," ujarnya.

Perang sarung yang diikuti korban sendiri terjadi pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu, dua kelompok remaja dari Kelurahan Procot dan Kagok, Kecamatan Slawi terlibat perang sarung di jalan depan SMPN 3 Slawi.

"Informasinya anak-anak dari dua kelurahan itu, mereka saling mengundang, kumpul dan perang sarung. Terus selesai, pada pulang. Tapi tahu-tahu ada korban. Ini baru informasi yang kami terima, belum jelas kejadiannya bagaimana. Jadi masih kita selidiki dan periksa saksi-saksi," ujar Suratman.

Menurutnya, korban mengalami luka di bagian kepala belakang, hidung dan bibir. Rencananya jenazah korban yang masih berada di rumah sakit akan diotopsi untuk memastikan penyebab kematian.

1157