Home Ekonomi Salim Nilai Masih Minim Upaya Kendalikan Harga Bahan Pokok

Salim Nilai Masih Minim Upaya Kendalikan Harga Bahan Pokok

Jakarta, Gatra.com – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al-Jufri, mengkritisi minimnya kesadaran akan krisis (sense of crisis) dan kesigapan bertindak (sense of urgency) sehingga seolah-olah pemimpin tidak hadir menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi oleh masyarakat.

"Memasuki pekan ketiga bulan suci Ramadan 1443 H, belum ada langkah-langkah yang fundamental dilakukan oleh pemerintah untuk mengamankan harga bahan kebutuhan pokok,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima pada Kamis (28/4).

Menurutnya, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan menaikkan beberapa harga bahan penting lainnya, seperti Pertamax, tarif tol, gas elpiji nonsubsidi, dan rencana kenaikan pertalite, elpiji 3 Kg, dan tarif listrik.

Kebijakan tersebut mengakibatkan sebagian besar harga barang kebutuhan pokok bergerak naik mulai awal Ramadan hingga saat ini. Pihaknya mengkhawatirkan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok akan terus terjadi hingga menjelang Hari Raya Idulfitri.

Kondisi tersebut kian menambah beban rakyat yang masih terpukul akibat pandemi Covid-19 yang di antaranya meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran sebagaimana laporan Badan Pusat Statistik (BPS).

“Jumlah penduduk miskin di Indonesia per September 2021 mencapai 26,50 juta orang atau 9,71%. Adapun jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2021 adalah sebesar 9,10 juta penduduk atau sebesar 6,49%,” ujarnya.

Menteri Sosial 2009-2014 ini menambahkan, terjadinya kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok, seperti minyak goreng, BBM, dan kenaikan tarif PPN menjadi 11% per 1 April, telah menyebabkan tekanan terhadap daya beli masyarakat makin tinggi.

"Sejalan dengan kondisi itu, hasil survei Litbang Kompas terkini menunjukkan sebanyak 66,3% menganggap bahwa Pemerintah tidak mampu mengendalikan kenaikan harga bahan pokok di bulan puasa,” ujarnya.

Hasil survei tersebut, lanjut dia, juga menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami kesulitan membeli kebutuhan pokok pada awal April 2022 lalu. “Tujuh dari sepuluh responden mengaku kesulitan menjangkau bahan kebutuhan pokok,” katanya.

Kondisi tersebut tidak bisa dilepaskan. Pada awal April tahun ini, minyak goreng yang menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, mengalami kelangkaan yang dibarengi naiknya harga cukup signifikan.

“Kita menggambarkan kondisi masyarakat saat ini, ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, dua tahun berjuang untuk bisa bertahan dari ancaman PHK, pengurangan penghasilan, tutupnya usaha yang dijalankan, akibat dampak pandemi,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, masyarakat dihadapkan kepada kondisi mulai meningkatnya harga-harga bahan kebutuhan pokok yang dimulai dengan kenaikan harga minyak goreng semenjak bulan September 2021.

Atas kondisi itu, kata Salim, pihaknya menggelar Gerakan Nasional (Gernas) Berbagi 2 Juta Paket Ramadhan untuk membantu masyarakat kurang mampu. Ini merupakan aksi solidaritas sosial dilaksanakan oleh struktur PKS di seluruh wilayah Indonesia selama bulan Ramadan.

“Ini merupakan komitmen, ikhtiar, dan kolaborasi PKS sebagai bagian dari komponen masyarakat,” ujarnya.

Salim dalam acara buka puasa bersama masyarakat di Jakarta pada Rabu (27/4), tersebut mengatakan, ini merupakan upaya pihaknya membatu masyarakat meringankan beban rakyat akibat melonjaknya harga berbagai kebutuhan pokok.

“Kita pastikan masyarakat bisa tenang dan khusuk dalam menjalankan ibadah puasa di akhir bulan suci Ramadan dan merayakan Hari Raya Idulfitri dalam kondisi penuh suka cita dan kegembiraan,” katanya.

Kepada warga masyarakat yang mudik Lebaran, mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi dan Kerajaan Oman (2005-2009) ini, mengucapkan selamat mudik dan hati-hati di jalan.

Menurutnya, jika lelah dalam perjalanan menuju kampung halaman, pemudik bisa beristirahat di Posko Mudik PKS. Relawan di posko tersebut akan memberikan pelayanan terbaik.

32