Beijing, Gatra.com- Penggembala yak Tibet yang dijuluki 'pria paling tampan di China' mengancam akan menuntut netizen yang nyinyir. Pengacara Dingzhen Zhenzhu mengatakan akan mengambil tindakan terhadap apa yang mereka katakan sebagai komentar yang mengandung "kata-kata yang menghina, menakutkan, vulgar, atau memfitnah" di media sosial. Insider, 11/05.
Dingzhen pertama kali menjadi viral pada November 2020 karena senyum cerahnya dalam klip film pendek. Tetapi Dingzhen juga dikritik secara online oleh mereka yang menyebutnya lambang kedangkalan.
Penggembala yak Tibet yang pernah dikenal sebagai pria paling tampan di China mendapat pelajaran pahit: ketenaran media sosial harus dibayar mahal.
Perwakilan Dingzhen mengatakan dalam surat itu bahwa petani Tibet yang berubah menjadi bintang media sosial itu telah menjadi sasaran komentar vulgar dan meremehkan di media sosial yang memiliki "dampak serius" padanya.
Dingzhen pertama kali menjadi viral di media sosial Tiongkok pada November 2020, ketika klip pendek dia tersenyum memikat hati pengguna internet Tiongkok. Klip Dingzhen, yang saat itu berusia 20 tahun, menyebar seperti api di TikTok China, Douyin. Pengguna web menjulukinya sebagai pria paling tampan di China, menurut SCMP.
Klip tersebut berasal dari film pendek Dingzhen di Tibet, berjalan di atas dataran dan berbicara tentang kehidupan sehari-harinya di padang rumput.
Klip itu menjadi sangat viral sehingga Hua Chunying, juru bicara pemerintah China, menyoroti "senyumnya yang cerah, cerah, dan polos" di halaman Twitter-nya.
Karena klip itu, Dingzhen berhasil mendapatkan pekerjaan di daerahnya Litang di provinsi Sichuan barat daya sebagai duta pariwisata, dan bahkan dikirim sebagai salah satu perwakilan China ke acara Program Pembangunan PBB untuk Hari Bumi Sedunia pada tahun 2021.
Namun, sementara pengguna media sosial China memujinya dan menjulukinya "senyum dataran tinggi" dan "anak liar yang manis", dia terus-menerus menghadapi kritik. Salah satunya, citranya menjadi hit setelah foto dirinya sedang vaping bocor di media sosial.
Dia juga menjadi sasaran penghinaan di situs mirip Twitter China, Weibo, dengan poster online yang menyebut Dingzhen sebagai lambang kedangkalan di China, dan mengejek kesuksesan yang dia capai meskipun tidak berpendidikan tinggi.
Dalam sebuah pernyataan yang dilampirkan pada surat pengacara, Dingzhen memperingatkan orang-orang untuk tidak "melakukan sesuatu yang jahat, tidak peduli seberapa sepele yang Anda pikirkan."
Dingzhen dan perwakilannya tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Insider.
