Home Pendidikan Kebangkitan Nasional ala Anies, Ngomong Apa Dia di Kampus Presiden Prancis

Kebangkitan Nasional ala Anies, Ngomong Apa Dia di Kampus Presiden Prancis

Jakarta, Gatra.com- Anies Baswedan memperingati Hari Kebangkitan Nasional dengan mengunggah cerita tentang kunjungannya di Urban School Sciences Po, Paris, saat melawat ke Eropa. "Kebangkitan itu dimulai dari ruang kelas. Berbagai negara sudah membuktikan bahwa kemajuan bangsa dimulai dari sekolah-sekolah. Seperti yang dirintis oleh mahasiswa-mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908. Selamat Hari Kebangkitan Nasional," katanya, 20/05, di Jakarta.

Anies pun berbagi cerita ketika beracara di ruang kelas. Yaitu ketika mendapatkan kehormatan memenuhi undangan dari Tommaso Vitale, Dekan Urban School Sciences Po, untuk berkunjung dan memberikan kuliah tamu.

Sciences Po, atau nama lengkapnya The École Libre des Sciences Politiques, adalah salah satu kampus terbaik dunia untuk studi pemerintahan, politik dan internasional (ranked 2nd worldwide, 2021). Kampus ini memiliki peran yg sangat strategis dalam sejarah negara Prancis, didirikan di 1872 setelah perang Rusia-Prancis.

"Kebangkitan itu dimulai dari ruang kelas. Berbagai negara sudah membuktikan bahwa kemajuan bangsa dimulai dari sekolah-sekolah. Seperti yang dirintis oleh mahasiswa-mahasiswa STOVIA pada 20 Mei 1908. Selamat Hari Kebangkitan Nasional"

Anies Baswedan

Tujuan pendirian Sciences Po untuk memberikan pendidikan tentang ekonomi, sosial, dan politik kepada generasi muda Prancis yang kelak membangun negara Prancis modern yang kita kenal saat ini. "Sebagian besar presiden dan perdana menteri Prancis pun lulusan dari Sciences Po, termasuk presiden dan perdana menteri saat ini," katanya.

Sciences Po mengundang Public Lecture untuk mengulas mengenai upaya kawasan urban besar seperti Jakarta dalam menghadapi permasalahan kota masa kini. Problematika yang dihadapi oleh semua kota besar dunia.

"Kami berkesempatan menceritakan secara detail tentang integrasi transportasi, upaya mengurangi dampak penurunan muka tanah dan efek climate change, serta komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan," katanya.

"Tradisi pembelajaran yang kuat di kampus ini tercermin dalam diskusi. Begitu banyak peserta aktif menanyakan pertanyaan detail dan strategis tentang tantangan dan strategi pemecahan masalah yang kami lakukan di Jakarta," katanya.

"Di akhir kuliah, jajaran pengajar dan mahasiswa menghampiri dan memberikan apresiasi terhadap pendekatan kami di Jakarta yang selalu menggunakan ilmu pengetahuan dan data dalam kebijakan untuk menyelesaikan tantangan-tantangan yang dihadapi," pungkasnya.

4878