Home Hukum Jubir OPM Sebut Berita Perpecahan Internalnya Sebagai Propaganda

Jubir OPM Sebut Berita Perpecahan Internalnya Sebagai Propaganda

Jayapura, Gatra.com- Juru Bicara Komite Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (Komnas TPNPB-OPM) Sebby Sambom menegaskan pemberitaan terkait Internal TPNPB terpecah adalah hoaks atau berita bohong.

"Tidak benar itu, hanya propaganda TNI/Polri untuk hancurkan kekuatan persatuan militer TPNPB," ujarnya kepada Gatra.com, Sabtu (21/5).

Dirinya menegaskan, wartawan sejati tidak mungkin mewartakan berita yang tidak memiliki sumber. Sejauh ini, ia mengaku tidak pernah mmberikan pernyataan seperti yang telah diberitakan sejumlah media.

"Saya sendiri tidak pernah keluarkan pernyataan counter rekaman Panglima KODAP III Ndugama Bridgen Egianus Kogeya, itu jelas propaganda oleh agen TNI/Polri."

Lebih lanjut, Sebby meminta media-media kredibel nasional tidak mewartakan berita yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya.

Sebelumnya, beredar video pernyataan Egianus Kogoya yang menilai, sejumlah tokoh Papua termasuk Sebby Sambom yang berjuang lewat jalur diplomasi, merupakan bentuk perjuangan untuk kepentingan diri sendiri.

Terkait hal tersebut, Sebby memebenarkan keaslian rekaman itu. Namun ia menilai pernyataan Egianus dimaksudkan agar diplomat Papua di seluruh dunia harus bersatu dan mempercepat diplomasi agar Papua bisa merdeka lebih cepat.

Sebby pun mengelak bila dikatakan berjuang untuk keuntungannya sendiri, "Saya kerja susah payah, dan saya adalah icon TPNPB yang yakinkan masyarakat internasional dan nasional bahwa kami adalah pejuang pembebasan, bukan teroris dan KKB yang pemerintah Indonesia stigmakan kepada kami." tegasnya.

"Saya sendiri tidak pernah cari keuntungan dalam perjuangan Bangsa Papua. Justru saya bersama keluarga tinggal di kampung yang jauh dari kota dan kerja setengah mati, dan juga tidak ada listrik," sanggahnya.

Menurutnya, jika yang disebut mencari kuntungan sendiri seperti Benny Wenda dan rekan-rekannya di luar negeri, masih masuk akal, karena mereka tinggal di negara maju dan dapat jaminan hidup dari pemerintah di negara yang mereka tinggal.

"Tetapi coba bayangkan, saya Sebby Sambom ini dapat apa? Saya kerja pun cari uang pulsa setengah mati," jelasnya.

Kendati demikian, Sebby memaklumi pernyataan Egianus Kogoya yang terjun langsung di medan pertempuran. Dirinya tidak ingin menyalahkan menyalahkan Egianus Kogeya karena sejatinya ia menghargai para pejuang yang turun di medan perang.

Saat ini, sebut Sebby, video rekaman suara Egianus Kogeya dimanfaatkan itu untuk propaganda dengan tujuan menghancurkan kekuatan persatuan kelompoknya. Namun, Sebby memastikan hal itu tidak akan mampu mempengaruhi perjuangan gerakannya.

"Kami tidak akan terpengaruh dengan propaganda TNI/Polri melalui media. Kami tetap bersatu dan lawan pasukan teroris yaitu TNI/Polri sampai Papua merdeka penuh," tegasnya.


Reporter: Muhammad Mutaqin