Home Nasional BPOM Tegaskan BPA Bukan Isu Lokal dan Nasional, Lalu Apa?

BPOM Tegaskan BPA Bukan Isu Lokal dan Nasional, Lalu Apa?

Jakarta, Gatra.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerangkan jika isu Bisphenol A (BPA) bukan sekadar isu lokal maupun nasional, melainkan sudah memasuki isu internasional. Hal itu disampaikan Deputi Pengawasan Olahan Pangan BPOM, Rita Endang dalam webinar Gatra Bicara dengan tema 'sudahkah konsumen terlindungi dalam penggunaan AMDK' di Jakarta, Kamis (2/6/2022).

"Saya tegaskan, ini BPA bukan isu lokal, bukan juga isu nasional tetapi isu internasional. BPA ini isu global," ungkapnya.

Menurut Rita, berbagai negara sudah mencetuskan regulasi dan bahkan sudah melakukan pelabelan. Untuk itu, ia ingin Indonesia juga ikut berperan dalam mengurangi risiko berbagai penyakit yang akan timbul. "Tentu saja Indonesia perlu untuk melakukan upaya pelabelan AMDK tersebut, melalui revisi peraturan BPOM nomor 31 tahun 2018," paparnya.

Tentu semua itu, kata Rita, sudah berdasarkan kewenangan yang ada di Badan POM, ia menjelaskan jika BPOM berhak melakukan hal itu dengan dasar yang jelas dan telah diatur di dalam Undang-Undang.

"Ada UU nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, di sana jelas bahwa Badan POM punya kewenangan untuk mengawal keamanan, mutu, gizi, label dan iklan pangan untuk melindungi kesehatan masyarakat," Rita membeberkan.

Hal itu, lanjut Rita, juga sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari BPOM melalui Perpres nomor 80 tahun 2017 tentang Badan POM mengenai pre-market, post-market dan standar di dalamnya.

"Dan sesuai dengan kewenangan kami, tentu menyusun NSPK yaitu Norma Standar Prosedur dan Kriteria," ujarnya.

Bahkan, perkembangan terbaru terkait dengan isu BPA ini, di tingkat internasional bisa dilihat dari European Food Safety Authority (EFSA) di Eropa. Rita menerangkan, Eropa sudah melakukan berbagai regulasi di akhir tahun 2021.

"Eropa bahkan melakukan satu konsultasi publik, scientific opinion: re-evaluation of risks to public health related to the presence of bisphenol A in foodstuff. Jadi jelas untuk menurunkan toleransi dari 4 mikrogram, diturunkan 100 ribu kali lebih rendah," urai Rita.

"Artinya apa? Ada risiko kesehatan di sana, ada konsen terkait kesehatan akibat paparan BPA di sana yang dampaknya terhadap makanan. Mengapa EFSA menurunkan itu? Karena mereka melihat dari satu dampak yang paling terlihat adalah sistem imun, bukan hanya sistem imun bagi anak, tetapi juga sistem reproduksi, penyakit tidak menular, diabetes dan sebagainya," tutupnya.

180