Home Hukum Dua Kapal Perang TNI AL Siap Dilelang

Dua Kapal Perang TNI AL Siap Dilelang

Jakarta, Gatra.com – TNI AL dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) siap melelang dua bekas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), yakni KRI Teluk Mandar 514 dan KRI Teluk Penyu 513 setelah harga taksirannya keluar.

“Perkiraan harga sudah ada, baru turun kemarin. Nanti bersama-sama DJKN akan kita lelang,” kata Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dalam acara konferensi pers peluncuran studio Nusantara Sagoro 1 dan 2 di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/6).

Orang nomor satu di Matra Laut ini menjelaskan progres penghapusan kapal. Kemarin, pihaknya telah melakukan Rapat Degar Pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR untuk membahasnya.

“Itu sudah disetujui dan prosesnya kita ajukan ke DJKN untuk penilaian harga. Nanti setelah penilaian harga dari DJKN baru kita bersama-sama DJKN untuk dilelang,” ujarnya.

Lelangnya akan dilakukan secara terbuka sebagai bentuk keterbukan kepada publik. Uang hasil lelangnya, akan dimasukkan ke kas negara karena pembelian kedua kapal perang tersebut menggunakan uang negara.

“Dua kapal, yakni Teluk Mandar sama Teluk Penyu, sudah disetujui DPR. Saya tadi juga ajukan lagi ke DJKN untuk perkiraan harga. Perkiraan harga sudah ada, baru turun kemarin,” katanya.

Ketua Umum Jalasentri, Vero Yudo Margono, meresmikan Smart Truck. (GATRA/Iwan Sutiawan) 

Dalam acara yang berlangsung hari ini, Yudo Margono meresmikan penggunaan Studio Nusantara Sagoro 1 dan 2. Sebelum peresmian studio tersebut, Ketua Umum Jalasentri, Vero Yudo Margono, meresmikan Smart Truck. Vero memecahkan keendi, dengan memukulkannya ke velg kiri depan mobil tersebut.

Yudo menjelaskan, penambahan fasilitas-fasilitas teranyar setelah meluncurkan Studi Radio Jaselveva Jayamahe (JJM) 107.8 FM ini dalam rangka menyajikan dan mempublikasikan informasi menarik dan elegan demi mewujudkan kepercayaan masyarakat kepada TNI AL.

Publikasi tersebut melalui berbagai tayangan, baik itu video berita, talkshow maupun podcast. Adapun Nusantara Sagoro sebagai nama stasiun televisi Dispenal, yakni untuk menggambarkan Nusantara yang terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut sebagai pemersatu.

“Beraneka ragam budaya bangsa Indonesia menjadi satu kesatuan, yaitu Nusantara yang sekaligus dijadikan Ibu Kota Nusantara yang baru di Kalimantan,” katanya.

Ia menjelaskan, Studi Nusantara Sagoro 1 dirancang untuk melaksanakan pengambilan gambar atau video kegitan talkshow, podcast, dan news. Sedangkan studio Nusantara Sagoro 2 difungsikan sebagai studio live performance music atau kegiatan lainnya.

“Nusantara kebhinekatunggalikaan terasa kental begitu memauskilokasi acara. Para tamu disambut dengan parade Nusantara oleh prajurit TNI AL, bintara pria, dan wanita,” katanya.

88