Banjarbaru, Gatra.com - Meskipun hujan masih sering turun di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan, Pemprov Kalsel terhitung mulai besok 15 Juni 2022 akan menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kabid Kedaruratan BPBD Kalsel, Syahrudin mengungkapkan, status siaga Karhutla ditetapkan selama 5 bulan kedepan dan berakhir pada 15 November 2022. "Siaga Karhutla kita tetapkan setalah tiga kabupaten/kota di Kalsel yakni Barito Kuala, Tapin dan Kota Banjarbaru menetapkan siaga Karhutla terlebih dahulu," ujarnya kepada awak media di Banjarbaru, Selasa (14/6).

Dia beberkan, selama menyandang status tersebut, BPBD Kalsel sudah siap untuk penanganan dan penanggulangan Karhutla di Banua seperti menyiagakan relawan pemadam api, pasukan pemadam kebakaran, kelompok masyarakat peduli api dan sarana prasarana yang dimiliki.

"Tanggal 28 Juni nanti kita lakukan apel gabungan yang diikuti perwakilan dari 13 kabupaten/kota se Kalsel," bebernya.

Syahrudin berujar, titik api sudah mulai terpantau di tiga kabupaten/kota yang lebih dulu telah menetapkan status siaga Karhutla. "Apabila dua tiga hari hujan tidak turun, di Barito Kuala, Tapin dan Banjarbaru terpantau hotspot telah muncul," sebutnya.

Dia tambahkan, tiga kabupaten yang sudah mulai terpantau hotspot itu masuk ring satu siaga Karhutla karena berdekatan dengan wilayah Bandara Internasional Syamsudin Noor yang perlu perhatian ektra agar terbebas dari kabut asap yang menggangu penerbangan.

Syahrudin menambahkan, berdasarkan prediksi BMKG, kemarau sudah mulai menyambangi Kalsel pada pertengahan bulan Mei dan puncak kemarau diprediksi terjadi di bulan Agustus 2022.