Home Ekonomi Multi Sarana Pembayaran Buat Peserta Kartu Prakerja Punya Banyak Opsi

Multi Sarana Pembayaran Buat Peserta Kartu Prakerja Punya Banyak Opsi

Jakarta, Gatra.com – Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan, prinsip makin banyak pilihan makin bagus menjadi napas program Prakerja, termasuk dalam memberikan kebebasan peserta memilih rekening yang digunakan untuk pencairan insentif, yakni melalui rekening bank atau uang elektronik.

“Dengan demikian, masyarakat bisa memilih sesuai preferensi masing-masing,” ungkapnya dalam diskusi pemaparan hasil studi Bank Dunia dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) bertajuk “Kartu Prakerja: Indonesia’s Digital Transformation and Financial Inclusion Breakthrough” yang dihelat secara virtal pada Rabu (15/6).

Selain itu, merujuk berbagai literatur terkait inklusi keuangan, ternyata untuk menjadi nasabah bank memiliki tantangan tersendiri. Antara lain, banyaknya regulasi yang diperlukan serta dibutuhkannya kehadiran fisik dalam proses pembukaan rekening.

“Namun, dengan fakta begitu banyaknya masyarakat Indonesia memiliki telepon seluler, membuat kita bisa mengembangkan inklusi keuangan, berkolaborasi dengan lembaga-lembaga keuangan digital yang makin banyak tumbuh. Ini juga terkait banyak bank dan kantor pelayanan publik tidak beroperasi saat puncak pandemi lalu,” ujarnya.

Sekretaris Eksekutif TNP2K, Suprayoga Hadi, menyampaikan, inovasi program Kartu Prakerja yang menggunakan ekosistem terintegrasi dengan implementasi end-to-end digital dan multi-channel G2P payment, memberikan bukti nyata bagaimana teknologi digital dan finansial memengaruhi efisiensi dan efektivitas program, serta meningkatkan pengalaman dan inklusi finansial para penerima.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Fitria Irmi Triswati, mengungkapkan, selain mendorong inklusi keuangan, Program Kartu Prakerja juga mendorong perluasan dan percepatan keuangan digital serta transparansi penyaluran bantuan sosial.

Kepala Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Yose Rizal Damuri, menunjuk fakta menarik dari kajian ini adalah bagaimana mayoritas penerima Kartu Prakerja, yakni awalnya tidak memiliki akun uang elektronik atau dompet digital. Hampir 50% baru kali pertama menggunakan rekening uang elektronik dan juga hampir 9% dari mereka kali pertama memiliki rekening bank.

“Dari temuan ini kita dapat melihat bagaimana inklusi keuangan telah menunjukkan kemajuan dan pengenalan Kartu Prakerja, terutama inisiatifnya dalam menggunakan mekanisme pembayaran digital G2P banyak membantu dalam aspek inklusi keuangan,” kata Yose.

Wakil Ketua II Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Aldi Haryopratomo, mengatakan, apa yang dilakukan sistem Prakerja sebenarnya memungkinkan untuk menjadi sarana kolaborasi dari seluruh industri membidik target inklusi keuangan yang sulit, yaitu rumah tangga yang berpendapatan rendah.

“Menurut hasil studi Bank Dunia, 44% dari jumlah penerima Prakerja termasuk dalam 40% rumah tangga termiskin. Ini memberikan landasan nyata bagi pemain uang elektronik dan perusahaan teknologi keuangan lain untuk tumbuh dan mengadopsi serta menargetkan pengguna berpendapatan rendah ini,” katanya.

Director of Information and Communications Technology and Disaster Risk Reduction Division, UN ESCAP, Tiziana Bonapace, mengucapkan selamat atas terobosan yang telah dicapai oleh program ini.

“Dengan menjangkau lebih dari 11 juta penerima, program ini merupakan bukti konkret pemerataan on the ground yang ditawarkan oleh digitalisasi,” ujarnya.

74