Banyumas, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah mengimbau agar masyarakat tak khawatir dengan hewan kurban meski tengah terjadi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Bidang Peternakan Dinpertan Purbalingga Marhasi Wulan memastikan ketersediaan hewan kurban di wilayah ini aman menjelang Hari Raya Iduladha 1443H awal bulan Juli nanti. Mengingat Idul Adha yang akan dirayakan kurang dari satu bulan lagi, ketersediaan hewan kurban masih aman.

“Kami menghimbau untuk tidak usah terlalu khawatir, PMK Ini kan penyakit yang tidak menular ke manusia dan masih aman untuk di konsumsi asalkan dimasak dengan baik, yang paling penting penyakit ini bisa disembuhkan,” katanya, di Purbalingga, Kamis (16/6).

Dia menyatakan Dinpertan Purbalingga terus melakukan pengawasan dan mitigasi terhadap hewan ternak untuk mencegah penyebaran wabah PMK.

Pejabat Fungsional Medik Veteriner Muda Dinpertan, Rinandar Sahara  mengatakan tetap memantau perkembangan wabah PMK di Purbalingga. Dari 32 kasus PMK di Purbalingga tercatat 29 hewan sudah dinyatakan sembuh.

“Kami selalu melakukan pendampingan kepada peternak, pengobatan gratis serta penyemprotan disinfektan untuk menjaga kebersihan kandang. Kami juga sudah menyebarkan liflet tentang tata cara pemotongan hewan dan pendistribusian daging kurban yang baik untuk mencegah penyebaran wabah PMK,” ucapnya.

Dinpertan Purbalingga juga terus mengontrol lalu lintas hewan ternak di Purbalingga. Pedagang diimbau untuk mengurangi mendatangkan hewan ternak dari luar Purbalingga.

Hewan yang masuk ke Purbalingga juga harus mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan menjalani isolasi selama 14 hari.

“Selama isolasi tidak menunjukkan gejala PMK maka ternak bisa diperjual belikan, begitu juga untuk hewan yang keluar dari Purbalingga akan kami pastikan kesehatannya,” kata Rindandar.