Moskow, Gatra.com – Otoritas Rusia pada hari Jumat mengatakan bahwa hampir 2.000 tentara bayaran asing telah tewas di Ukraina sejak dimulainya intervensi militer Moskow ke negara pro-Barat. 

Pernyataan diungkapkan Kementerian Pertahanan Rusia bahwa terdapat 6.956 "tentara bayaran dan spesialis senjata" dari 64 negara telah tiba di Ukraina sejak awal konflik, dan bahwa ada 1.956 telah ‘dihancurkan’.

“Ada 1.779 lainnya telah meninggalkan Ukraina,” bunyi pernyataan itu, dikutip AFP, Jumat (17/6).

Dikatakan bahwa Polandia merupakan negara yang menyiapkan pejuang -- di antara negara-negara Eropa – untuk dikirim ke Ukraina, diikuti Rumania dan Inggris. 

Selain itu ada juga "tentara bayaran" dari Kanada, Amerika Serikat dan negara Kaukasus Georgia. 

Kementerian mengatakan jumlah pejuang asing semakin berkurang dan banyak yang meninggalkan Ukraina karena tidak tersedianya peralatan militer dan terjadinya kerugian harian besar-besaran selain penyediaan tenaga kerja juga berkurangnya peralatan militer.

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina untuk "de-militerisasi" dan "de-nazifikasi" negara itu.

Seorang pejabat Eropa mengatakan pada bulan April bahwa hingga kini ada 20.000 tentara bayaran dari perusahaan militer swasta Rusia Grup Wagner, serta dari Suriah dan Libya, bertempur bersama pasukan Moskow di Ukraina.

Awal bulan ini, otoritas separatis di Ukraina timur menghukum mati warga Inggris yang ditangkap yakni Aiden Aslin dan Shaun Pinner dan Brahim Saadun dari Maroko, karena bertindak sebagai tentara bayaran dan berusaha menggulingkan pemerintah Rusia.