Jakarta, Gatra.com – Kementerian Koperasi dan UKM membuat program Matchmaking Entrepreneur Financial Fiesta (EFF) untuk menjaring wirausahawan berbasis inovasi teknologi (startup) di Indonesia untuk mendapatkan pendanaan.

“Upaya ini diharapkan dapat mempercepat proses penciptaan wirausaha menuju wirausaha mapan,” kata Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop dan UKM dalam keterangan pers diterima pada Minggu (19/6).

Ia menjelaskan, penjaringan wirausahawan statup untuk mendapatkan pendanaan tersebut akan dilakukan Kemenkop dan UKM pada Juni sampai dengan Desember 2022.

Penjaringan tersebut, lanjut Siti, merupakan salah satu bentuk upaya Kemenkop dan UKM untuk memberdayakan serta mengembangkan UMKM. Kegiatan ini menyasar langsung kepada startup pada ekonomi kreatif di 7 sektor strategis, yakni pertanian (agrikultur), perikanan, edukasi, kesehatan, pariwisata, maritim, dan logistik.

“Ini dalam rangka agenda pemulihan atau transformative recovery berfokus pada pengembangan usaha yang ramah lingkungan,” kata Azizah.

Menurutnya, Program Matchmaking tersebut untuk memfasilitasi wirausahawan Indonesia (inovasi teknologi/startup). “Saya mengajak seluruh stakeholder, wirausahawan, maupun investor, untuk turut serta dalam Program Matchmaking EFF 2022,” ujarnya. 

Caranya, lanjut dia, dengan melakukan registrasi pada 16 Juni 2022 melalui laman effstartup.id. Program tersebut terdiri dari 6 tahapan. Pertama, penjaringan 500 startup menjadi 10 wirausaha terpilih hasil kurasi berdasarkan kualifikasi.

Kedua, pelatihan matriks secara daring oleh pakar berpengalaman (metrics coaching dan Iiterasi coaching). Ketiga, pendampingan menuju matchmaking oleh para tenaga ahli. Keempat, fasilitasi akses pendanaan lokal dan internasional.

Kelima, fasilitasi startup showcase bagi pelaku usaha berunjuk gigi di depan para investor. “Dan keenam, berkesempatan bersinergi dengan Kemenkop UKM,” kata Azizah.

Ia menambahkan, Program Matchmaking EFF 2022 menjadi salah satu agenda dalam mendukung pemulihan transformatif sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional. “Salah satunya mendorong pembiayaan UMKM bergeser dari sektor perdagangan ke sektor riil,” kata Azizah.