Home Nasional Spesifikasi dan Persenjataan Kapal Anyar Kepresidenan KRI Bung Karno-369

Spesifikasi dan Persenjataan Kapal Anyar Kepresidenan KRI Bung Karno-369

Jakarta, Gatra.com – TNI AL tengah membuat kapal perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno-369 yang dikerjakan oleh PT Karimun Anugrah Sejati di Batam. Bagaimana spesifikasi dan persenjataan KRI yang nantinya akan difungsikan sebagai kapal kepresidenan menggantikan KRI Barakuda tersebut?

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, dalam konferensi pers usai acara Sarasehan Pembinaan Mental Ideologi 2022 bertajuk “Penguatan Peranan Pembinaan Pembinaan Mental Ideologi dalam Kehidupan Prajurit TNI Angkatan Laut” serta Shipnaming KRI Bung Karno-369 di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut), menjelaskan, KRI Bung Karno berbeda dengan KRI Barakuda.

KRI Bung Karno-369 tersebut memiliki panjang total 73 meter dan lebar 12 meter yang mampu memuat ABK sebanyak 55 orang. Mampu melaju dengan kecepatan maksimal 24 knot dan kecepatan jelajah 16 knot.

“Kalau KRI Barakuda itu PC 67 panjangnya, ini kita perbesar karena panjangnya sudah 73 sehingga kita buat korvet dengan memiliki hali deck,” katanya.

Dengan ukuran tersebut, lanjut dia, nantinya akan ditunjang performa yang lebih besar sehingga kecepatannya lebih tinggi. Selain itu, memiliki fasilitas atau prasarana untuk kepresidenan.

“Nanti bisa untuk mengganti KRI Barakuda yang umurnya sudah kurang lebih 30 tahun, sehingga perlu modernisasi untuk kapal kepresidenan,” katanya.

Lebih jauh orang nomor satu di Matra Laut ini menyampaikan, KRI Bung Karno jenis korvet ini mempunyai sistem pertahanan antiserangan udara serta dipersenjatai rudal. Persenjatannya adalah meriam kaliber 40 mm leonardo buatan Itali serta 2 unit senjata kaliber 20 mm.

“Disiapkan juga untuk CMS dan rudalnya. Dan ini memiliki hanggar heli, sehingga sekwatu-waktu presiden tidak naik dari dermaga, tetapi di tengah laut bisa menggunakan heli,” katanya.

Yudo menyampaikan, karena dilengkapi pesenjataan, KRI Bung Karno ini mempunyai kemampuan tempur. Hanya saja, kemampuan tempurnya masih terbatas. “Jadi tidak bisa untuk bawah air, tapi ke depan jika memungkinkan kita bisa pasang sonar ataupun pasang terpedo,” ujarnya.

Masih terbatasnya kemampuan tempur KRI Bung Karno ini tidak terlepas dari ketersediaan anggaran. “Sementara ini karena anggarannya dibagi-bagi di seluruh jajaran tadi, sehingga kita buat yang cukup bisa untuk pertahanan udara kemudian dengan hanggar heli, kalau dalamnya khusus spesifikasi untuk kapal-kapal kepresidenan, speknya.”

Kapal perang yang menelan biaya sejumlah Rp300 milir tersebut pengerjaannya akan selesai pada Februari 2023. Setelah jadi, KRI Bung Karno nantinya akan ditempatkan di Koarmada I.

“Kita akan tempatkan di Koarmada I, atau stanby di Jakarta, sewaktu-waktu bisa digunakan kalau Presiden akan mengunjungi suatu daerah,” katanya.

Adapun KRI Barakuda yang sudah tua, perlu dimodernisasi karena kecepatan, mesin, hingga fisiknya sudah menurun, sehingga nanti kalau KRI Bung Karno sudah selesai, KRI Barakuda akan dikembalikan fungsinya sebagai kapal patroli.

307